Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mendorong Pemerintah dan PSSI untuk terus memperjuangkan hak sebagai tuan rumah Piala Dunia U-21.

"Pemerintah dan PSSI mestinya terus berusaha untuk memperoleh haknya," kata Hidayat di Jakarta, Jumat.

Bila perlu, kata dia, Pemerintah dan PSSI membawa persoalan ini ke Court of Arbitration for Sport (CAS) untuk mendapatkan keadilan dan tegaknya sportivitas.

"Agar Indonesia yang sudah jadi korban diskriminasi FIFA, tidak malah diberi sanksi juga oleh FIFA," katanya menegaskan.

Sebagai tuan rumah, lanjut dia, Indonesia sudah banyak mengeluarkan dana hingga mempersiapkan pemain untuk mengikuti event internasional tersebut.

Ia berharap Pemerintah dan PSSI juga menolak sanksi apa pun dari FIFA buntut kegagalan menjadi tuan rumah dari Piala Dunia U-20.

Selain itu, sikap PKS, PDI Perjuangan, dan ormas-ormas seperti Muhammadiyah, MUI, dan KNPI sudah sesuai dengan konstitusi.

"Dengan aturan hukum yang sangat jelas seperti tertera dalam Peraturan Menlu No. 3 Tahun 2019," imbuhnya.

Dengan kondisi itu, kata Hidayat, tidak layak Indonesia diberi sanksi atas sikapnya.

Menurut dia, jika sikap menyelamatkan FIFA dari sikap diskriminatif dan menghormati kedaulatan Indonesia bisa sukses, ini bisa jadi legacy PSSI dan Presiden RI Jokowi.

Baca juga: Kiper timnas U-20 berharap Indonesia tidak disanksi FIFA
Baca juga: Aksi 1 juta pita hitam digelar untuk beri simpati pada timnas U-20

Pewarta: Fauzi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2023