Badung, Bali (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyampaikan Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) dan Bank Dunia berkomitmen untuk mendukung pembiayaan agenda perubahan iklim negara-negara ASEAN.

"Dukungan ini khususnya untuk agenda transisi energi dan mitigasi dampak perubahan iklim," ucap Sri Mulyani dalam konferensi pers bersama pertemuan pertama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN (1st ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors/AFMGM) 2023 di Kabupaten Badung, Bali, Jumat.

Ia menyebutkan Presiden ADB Masatsugu Asakawa sempat mengatakan telah mengalokasikan dana lebih dari 100 miliar dolar AS untuk pembiayaan hijau, yang sejalan dengan tujuan lembaga tersebut untuk menjadi bank iklim.

Adapun dana itu akan digunakan untuk mendukung semua anggota ADB yang juga merupakan anggota ASEAN, termasuk Indonesia.

Baca juga: Menkeu: ASEAN jadi titik terang dan tempat stabilitas ekonomi global

Sebelumnya, ADB pernah menyatakan akan memberikan dukungan kepada Indonesia dalam hal mekanisme transisi energi.

Bank Dunia, lanjut Menkeu, turut berkomitmen untuk mendukung agenda perubahan iklim dalam hal pembiayaan.

Indonesia pun telah bekerja sama dengan banyak institusi internasional untuk merancang transisi energi dari energi kotor menjadi energi terbarukan dan konsisten dengan target Kontribusi Determinan Nasional (National Determinant Contribution/NDC).

Sebelumnya dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Indonesia pada 2022, telah terdapat komitmen investasi sebesar 20 miliar dolar AS untuk mendukung inisiatif transisi energi.

Baca juga: Pertemuan Menkeu dan Bank Sentral ASEAN hasilkan pernyataan bersama

"Semua dukungan berbagai institusi keuangan sangat berarti bagi terwujudnya energi hijau di ASEAN," tutur Sri Mulyani.

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023