..suatu saat, orang-orang yang gemar, suka, cinta makanan Indonesia mau datang ke Indonesia langsung untuk merasakan masakan Indonesia yang sebenarnya,
Tokyo (ANTARA) - Wakil Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang John Tjahjanto Boestami menekankan pentingnya diplomasi lewat kuliner, atau yang dikenal dengan gastro-diplomacy, karena bersifat universal.

“Makanan itu universal, semua orang bisa menikmati, terlepas dari mana asal makanan itu. Semua orang bisa menikmati makanan. Justru, Indonesia adalah suatu tempat di mana ada banyak sekali cita rasa makanan yang mereka bisa coba,” kata John di sela-sela Indonesia Fair 2023 di Tokyo, Sabtu.

Dia menjelaskan upaya itu bisa dicontoh dari Thailand, Korea Selatan bahkan Jepang dalam melakukan promosi sebagai bagian dari diplomasi lewat kuliner.

“Kita belajar juga dari Thailand dan Korea terkait bagaimana mereka mempromosikan makanan tradisional mereka, khas mereka supaya orang-orang juga bisa lebih mengenal budaya masyarakat negara itu dari produk makanannya,” katanya.

Dengan mengenal makanannya, menurut John, tidak menutup kemungkinan orang akan tertarik untuk berkunjung ke negara tersebut.

“Dari kita kenalkan makanan Indonesia mudah-mudahan suatu saat, orang-orang yang gemar, suka, cinta makanan Indonesia mau datang ke Indonesia langsung untuk merasakan masakan Indonesia yang sebenarnya, yang asli di Indonesia,” katanya.
Baca juga: Empat menu khas nusantara hadir di hotel bintang lima Jepang

John mengutarakan harapannya agar dengan adanya menu-menu Indonesia dalam Indonesia Fair 2023, seperti nasi goreng, tongseng ayam, ikan kuah kuning dan wingko babat, orang-orang Jepang dapat lebih mengenal Indonesia.

Ajang itu, ujar dia, juga merupakan bagian dari program pemerintah, yakni Spice Up the World guna mempromosikan makanan serta bumbu-bumbu Indonesia ke seluruh dunia.

Tujuan dari program tersebut, yakni mendorong ekspor bumbu-bumbu dan produk makanan olahan ke luar negeri yang ditargetkan senilai dua juta dolar AS (Rp30 miliar) dan terdapat 4.000 restoran Indonesia di seluruh dunia pada 2024.

“Ini salah satu cara mengangkat atau mempromosikan gastro-diplomacy restoran untuk bisnis restoran sebagaimana program pemerintah juga kita mengupayakan sedapat mungkin, sebanyak mungkin restoran-restoran Indonesia bermunculan di mancanegara. Itu salah satu cara memperkenalkan gastro-diplomacy Indonesia,” kata John.

Baca juga: Indonesia jadi tamu kehormatan "Qatar International Food Festival"
Baca juga: Kemenparekraf dukung ekspansi usaha restoran Indonesia ke luar negeri
Baca juga: Menjelajahi ragam cita rasa khas Nusantara di kawasan Kuningan Jakarta


Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023