Ambon (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ambon mengusulkan kepada calon pekerja migran di Australia agar biaya yang wajib dibayar senilai Rp.85 juta ke agen penyalur lebih baik digunakan untuk membuka usaha

Anggota Komisi I DPRD Kota Ambon, Saidna Azhar bin Tahir mengatakan, tentu para pencari kerja tidak akan mampu memenuhi beban biaya tersebut.

“Kalaupun dari calon pekerja migran ada yang memiliki uang sebanyak itu alangkah baiknya uang itu dipakai untuk membuka usaha,” kata Saidna, di Ambon, Minggu.

Menurutnya, dari anggaran sebesar itu, opsi membuka usaha tentu akan lebih efektif daripada uangnya digunakan untuk disetor ke agen penyalur.

Menurutnya, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Ambon juga tidak memiliki transparansi terkait beban biaya dimaksud. Meskipun disampaikan dari anggaran Rp85 juta itu memenuhi setidaknya ada 13 item.

Namun, Disnaker maupun agen penyalur harusnya bisa lebih terbuka untuk rincian biayanya.

“Kurang lebih ada 13 item biaya itu juga tidak dirincikan berapa biaya yang dikenakan pada masing-masing item itu, misalnya transpor dari sini ke Australia berapa itu juga tidak dicantumkan,” ujar Saidna.

Komisi I DPRD Kota Ambon mengaku akan mengundang Disnaker dan agen penyalur California Education Centre Indonesia.

Hal itu guna menanyakan beban biaya Rp85 juta yang wajib dibayar para calon tenaga kerja di bidang perkebunan dan peternakan di Australia itu.

“Persoalan ini akan kita dorong untuk undang ke Komisi I untuk bersama-sama dengan Disnaker dan agen penyalur,” katanya.

Berikut ini 13 item dari biaya Rp. 85 juta yang harus dibayarkan calon pekerja migran, Sertifikasi Diploma of Business Aston College, PTY. LTD, Sertifikasi Advanced English of California Education Centre, Sertifikasi PTE.

Biaya Asrama dan Makan 3x sehari selama 6 bulan, Translate Dokumen Tersumpah, Rekomendasi Pemerintah Indonesia, Asuransi Keluar Negeri, Pembiayaan Visa termasuk HAP ID & MCU, Tiket Pesawat Ke Australia.

Undangan Kuliah (bagi student visa), Job Letter (bagi sponsorship), akomodasi setelah sampai dan penjemputan di Australia, dan yang terakhir Jasa Konsultan dan Agensi di Australia.

Pewarta: Winda Herman
Editor: Maswandi
Copyright © ANTARA 2023