... NATO telah memutuskan menambah kemampuan pertahanan udara Turki... "
Brussels (ANTARA News) - Menteri luar negeri NATO, Selasa (4/12), menyetujui permintaan Turki bagi rudal Patriot guna mempertahankan diri dari potensi serangan dari tetangganya, Suriah.

"Sebagai reaksi atas permintaan Turki, NATO telah memutuskan menambah kemampuan pertahanan udara Turki guna mempertahankan rakyat dan wilayah Turki serta memberi sumbangan bagi peredaan krisis di sepanjang perbatasan sekutu," kata menteri luar negeri dari 28 negara NATO di dalam satu pernyataan setelah pertemuan satu-hari.

"Kami menyambut baik keinginan Jerman, Belanda, dan Amerika Serikat untuk menyediakan baterei rudal Patriot, sesuai prosedur nasional mereka masing-masing ... Setiap penggelaran hanya akan bersifat pembelaan diri. Itu sama sekali takkan mendukung zona larangan terbang atau operasi serangan apa pun," katanya.

Menurut pernyataan tersebut, rudal Patriot itu akan berada di bawah Komando Operasi Panglima Tertinggi Sekutu Eropa (SACEUR) --yang bertugas sebagai salah satu dari dua komandan strategis NATO, kata Xinhua, Rabu pagi.

"Kami menyerukan diakhirinya kerusuhan di Suriah, yang merupakan ancaman serius bagi kestabilan dan keamanan di wilayah tersebut. Kami sepenuhnya mendukung upaya masyarakat internasional untuk menemukan penyelesaian damai," demikian kesimpulan pernyataan itu.

Dalam taklimatnya, Sekretaris Jenderal NATO, Anders Fogh Rasmussen mengatakan itu adalah "keputusan politik" dan para menteri tidak membahas masalah teknis apa pun, seperti berapa banyak baterai rudal Patriot yang akan ditempatkan dan untuk berapa lama.

"Kami tak memiliki keinginan untuk mencampuri secara militer. Tak ada perubahan dalam posisi kami, tapi tentu saja kami akan melakukan apa yang diperlukan untuk melindungi sekutu kami, Turki," kata Rasmussen.

Rasmussen pada Selasa pagi mengatakan penggelaran sesungguhnya rudal Patriot akan berlangsung "dalam beberapa beberapa pekan".

(C003)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012