Jakarta (ANTARA News) - Panitia Kerja Freeport Komisi VII DPR meminta pemerintah menaikkan besaran royalti PT Freeport Indonesia kepada negara. Anggota Panja Dito Ganundito usai raker dengan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro di Jakarta, Senin, mengatakan, selama ini, negara hanya mendapat royalti satu persen dari total pendapatan Freeport. "Kami minta minimal tiga persen dari total pendapatan Freeport," katanya. Sejak 1973 hingga 2005, negara hanya mendapat rolyalti dari Freeport sebesar 476,3 juta dolar AS. Menurut Dito, peningkatan royalti harus dibarengi dengan revisi Kontrak Karya (KK) Freeport. Menanggapi hal itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro mengatakan, peningkatan royalti bisa dilakukan asal ada alasan yang kuat. Selain itu, Purnomo mengatakan, perlu kesepakatan kedua pihak yakni pemerintah dan Freeport agar bisa meninjau kembali KK Freeport. "Kami belum (bicara dengan Freeport), kami masih bahas secara internal. Kami akan lihat hasil audit BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) dan nanti juga hasil audit tim antardepartemen," ujarnya. Purnomo menambahkan, pemerintah akan menyampaikan aspirasi Panja melalui rapat umum pemegang saham (RUPS) Freeport. "Pemerintah memiliki 10 persen saham Freeport, kami bawa semua aspirasi ini ke RUPS," katanya. Dalam paparannya ke Panja DPR, Purnomo menyebutkan dalam kurun waktu 2001-2005 penerimaan negara secara langsung dari Freeport mencapai 3,32 miliar dolar AS. Perinciannya, deviden 333 juta dolar AS, rolyalti 476 juta dolar, PPh Badan 2,137 miliar dolar, dan pajak serta pungutan lain 953 juta dolar. Sedangkan, khusus tahun 2005, penerimaan negara secara langsung dari Freeport mencapai 1,861 miliar dolar AS dengan perincian deviden 135 juta dolar, royalti 212 juta dolar, PPh Badan 1,158 miliar dolar AS, dan pajak serta pungutan lain 356 juta dolar, Purnomo melanjutkan, penerimaan negara secara tidak langsung periode 2001-2005 tercatat 10,365 miliar dolar AS yang terdiri dari upah dan gaji 1,143 miliar dolar, pembelian dalam negeri 3,832 miliar dolar, pembangunan daerah dan donasi 444 juta dolar, dan reinvestasi dalam negeri 5,344 miliar dolar. Sedang penerimaan negara secara tidak langsung dari Freeport tahun 2005 mencapai 3,02 miliar dolar AS dengan perincian upah dan gaji 525 juta dolar, pembelian dalam negeri 1,475 miliar dolar, pembangunan daerah dan donasi 205 juta dolar, dan reinvestasi dalam negeri 815 juta dolar. "Jadi, secara keseluruhan manfaat finansial dari Freeport periode 2001-2005 mencapai 14,686 miliar dolar AS dan khusus tahun 2005 sebesar 4,881 miliar dolar," katanya.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006