Yerusalem (ANTARA News) - Israel terus membangun permukiman, yang dilihat dapat mengancam kelangsungan masa depan terbentuknya negara Palestina.

Pertemuan para pemimpin Palestina di Tepi Barat akan meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengutuk program pembangunan permukiman oleh Israel.

Di Yerusalem, pejabat tinggi Uni Eropa mengatakan organisasi kawasan itu tidak melihat tanda-tanda bahwa Israel mengindahkan seruan untuk menghentikan rencana membangun 3.000 rumah baru di daerah bermasalah di Tepi Barat di dekat Yerusalem.

Inggris mengatakan Uni Eropa tampaknya tidak akan menghukum Israel dengan mengenakan sanksi perdagangan, kendati para diplomat tingkat diperkirakan akan membicarakan langkah-langkah lebih jauh dalam pertemuan mereka hari Senin.

Mesir dan Australia pada Selasa menambah daftar negara yang telah mengambil langkah yang langka, yaitu memanggil duta besar Israel untuk menyatakan protes resmi mereka terhadap rencana pembangunan rumah-rumah baru di E1.

Duta Besar Uni Eropa untuk Israel, Andrew Standley, mengatakan kendati seruan internasional meningkat, Israel tidak menunjukkan tanda akan mengurungkan rencananya membangun permukiman.

"Kita tidak melihat ada tanda bahwa pesan (dunia internasional, red) ini didengar," ujarnya.
(ANT)

 

 
 































(Uu.SYS/C/T008/C/M016) 05-12-2012 15:36:39

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2012