"Kalau betul-betul menghambat, tidak bisa menjalankan pembangunan, kami suruh minggir saja, artinya tidak mau bersama-sama kami,"
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan akan menyingkirkan para penghambat pembangunan yang dinilai tidak bisa lagi diajak untuk bekerjasama.

"Kalau betul-betul menghambat, tidak bisa menjalankan pembangunan, kami suruh minggir saja, artinya tidak mau bersama-sama kami," kata Presiden saat membuka rapat kerja nasional REI 2012 di Jakarta, Rabu.

Presiden menyadari selama ini masih ada simpul-simpul yang menghambat pembangunan seperti macetnya perijinan untuk investasi. Simpul-simpul yang menghambat perijinan tersebut telah merugikan negara triliunan rupiah.

Ia menyadari, kemacetan perijinan investasi tersebut bisa saja berada di pemerintah pusat, di kementerian, maupun di daerah-daerah.

Untuk itu, Presiden dalam rapat kabinet sebelumnya telah memerintahkan untuk melacak penyebab kemacetan tersebut.

"Kalau hambatan internal, harusnya selesai 3 bulan," katanya.

Sementara itu, dalam kesempatan tersebut Presiden mengatakan, sektor properti kini telah menjadi lokomotif pembangunan ekonomi. Industri perumahan terus tumbuh seiring dengan meningkatnya perekonomian nasional.

Untuk itu, ia mengharapkan, dalam momentum perekonomian yang tumbuh baik saat ini, industri properti terus meningkatkan kontribusinya dalam pembangunan.

Namun demikian, ia mengakui masih ada beberapa hal yang menjadi hambatan sektor ini. Untuk itu, menurut dia dibutuhkan adanya sinergi yang kuat antara pemerintah, pelaku usaha dan pemangku kepentingan lainnya.

Sementara itu, rapat kerja nasional REI 2012 kali ini bertema `rumah untuk semua`. Rakernas ini dibuka secara resmi oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan diikuti oleh 34 DPD REI dan 700 peserta.
(M041/R010)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012