Tidak seperti manusia, Bumi tak pernah tidur.
Jakarta (ANTARA News) - Para ilmuwan mengungkap tampilan baru Planet Bumi pada malam hari yang jauh lebih detil dari yang pernah ada, gabungan dari gambaran bebas awan yang menunjukkan kemilau cahaya alami dan buatan manusia.

Pada malam hari, Bumi ternyata tak segelap yang dipikirkan, bahkan tak pernah benar-benar gelap, tapi terlihat berkelap kelip.

Cahayanya tak hanya datang dari daerah pemukiman manusia.

Jauh dari kawasan pemukiman, juga terlihat pancaran cahaya. Hutan terbakar. Gunung api yang "marah." Sumur minyak dan gas yang terbakar seperti lilin. Aurora yang menari di langit kutub. Cahaya bulan dan bintang yang memantul ke perairan, salju, awan dan gurun. Bahkan udara dan samudera pun kadang berkilau.

Gambaran baru itu diperoleh dari satelit Badan Antariksa Amerika Serikat (National Aeronautics and Space Administration/NASA) dan Badan Kelautan dan Atmosfer Amerika Serikat (National Oceanic and Atmospheric Administration/NOAA).

Sensor Visible Infrared Imaging Radiometer Suite (VIIRS) pada satelit-satelit lembaga itu cukup sensitif untuk mendeteksi kilauan cahaya malam hari dari atmosfer Bumi dan bahkan cahaya dari sebuah kapal di lautan.

Gabungan gambar-gambar Bumi beresolusi tinggi tersebut memberikan data berharga bagi para ilmuwan untuk melihat kejadian-kejadian yang sebelumnya tidak atau kurang terlihat.

"Untuk semua alasan-alasan yang kami butuhkan untuk melihat Bumi pada siang hari, kami juga ingin melihat Bumi pada malam hari. Tidak seperti manusia, Bumi tak pernah tidur," kata Steve Miller, peneliti NOAA di Colorado State University Cooperative Institute for Research in the Atmosphere.

(ANT)

Pewarta: Maryati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2012