Kota Bogor (ANTARA) - Polisi menetapkan status daftar pencarian orang terhadap ASR, pelaku utama pembacokan AS siswa kelas X SMA Bina Warga di Simpang Pomad Jalan Raya Bogor-Jakarta, setelah lebih 21 hari sejak peristiwa tersebut belum menyerahkan diri atau tertangkap.

"Kami tidak henti-hentinya melakukan upaya maksimal, kita melakukan penelusuran, pemeriksaan, keterangan saksi-saksi, dan profiling terhadap lokasi-lokasi kemungkinan tempat terduga pelaku ASR ini bersembunyi," kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Rizka Fadhila Secar saat dikonfirmasi di Kota Bogor, Selasa.

Rizka mengungkapkan hingga kini pengejaran terhadap ASR yang diduga berpindah-pindah dari satu lokasi ke lokasi lain belum membuahkan hasil. Namun demikian, polisi terus mencari keberadaan ASR dari keterangan saksi-saksi, keluarga dan teman-temannya.

"Untuk kendala sampai saat ini kita masih berupaya ke beberapa lokasi kediaman orang tua, teman dan segala macam, ini memang tidak ada. Kendalanya ya memang dia (ASR) tidak mau kooperatif, berbeda dengan dua tersangka lainnya, ada upaya untuk kooperatif atau gentle untuk kita lakukan penangkapan di kediaman," kata Rizka.

Baca juga: Pelaku utama pembacokan siswa di Pomad Bogor adalah residivis

Menurutnya, tersangka ASR tidak sedang disembunyikan oleh pihak tertentu. Kepolisian menjalin komunikasi dengan pihak keluarga untuk menginformasikan keberadaan ASR jika mengetahuinya.

"Tidak (disembunyikan). Masih kita lakukan pemeriksaan untuk itu (pihak keluarga), kita pendalaman juga, kita minta bantu untuk memberikan informasi apabila yang bersangkutan (ASR) ada. Untuk sementara ini, kita masih jalin komunikasi baik dengan pihak keluarga. Pekerjaannya (orang tua) buruh," katanya.

Kompol Rizka menyampaikan Satreskrim Polresta Bogor Kota tidak hanya mencari ASR di sekitar Kota Bogor, tetapi juga sejumlah lokasi di Kabupaten Bogor dan luar kota, tapi sampai saat ini belum ditemukan.

"DPO-nya kita sudah berkoordinasi dengan polres atau polsek yang kita tengarai kemungkinan lokasi-lokasi itu diduga ada dan kita sudah koordinasi dengan polisi setempat," jelasnya.

Baca juga: Kapolresta Bogor: Pelaku utama pembacok Arya Saputra masih buron

ASR merupakan pelaku utama pembacokan terhadap AS. Ia merupakan residivis kasus jambret dan keluar dari tahanan pada tahun ini, kemudian kembali diterima sekolah SMK swasta karena mempertimbangkan hak asasi manusia (HAM).

Namun, pelajar berusia 17 tahun itu kembali melakukan tindak kriminal setelah kembali sekolah.

Kini keberadaan ASR masih dalam pengejaran jajaran Satreskrim Polresta Bogor Kota, sementara dua pelaku lainnya, yakni MA dan SA yang berboncengan dengan ASR dan berperan mendukung aksi temannya itu sudah tertangkap beberapa waktu lalu.

Baca juga: Polresta Bogor tangkap dua pelaku pembacokan pelajar di Pomad

Mereka bertiga merupakan sekawan yang membacok AS di kawasan lampu merah perempatan Simpang Pomad, Kelurahan Ciparigi, Kecamatan Bogor Utara, pada 10 Maret 2023 pukul 9.30 WIB.

Ketiga pelaku berboncengan satu sepeda motor dari arah Cibinong dan pelaku ASR langsung menyabetkan pedang panjang atau gobang ke arah AS yang sedang berjalan dengan teman-temannya hendak menyeberang.

AS menjadi korban salah sasaran karena tujuan ASR dan teman-temannya adalah A yang menantang mereka melalui akun media sosial Instagram, namun saat itu tidak ada di lokasi.

Pewarta: Linna Susanti
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2023