Jakarta (ANTARA) - Indonesia mendorong komitmen negara anggota ASEAN untuk memperkuat sejumlah capaian yang diraih dalam perhelatan G20 pada 2022, salah satunya pendekatan one health dalam mencegah pandemi di masa depan, kata seorang pejabat di Kementerian Kesehatan RI.

"Salah satu agenda penting dalam isu kesehatan di ajang ASEAN, kami ingin mendorong komitmen G0 yang juga diperkuat di tataran negara anggota ASEAN, salah satunya one health," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi yang dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan kepemimpinan Indonesia pada Pertemuan ASEAN 2023 mengusung tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth, yang menghadirkan peluang bagi seluruh negara anggota untuk memperkuat koordinasi multilateral dalam berbagai isu, termasuk ketahanan kesehatan.

Pendekatan one health sebagai salah satu capaian dalam G20 tahun lalu di Bali diperkuat pada tataran ASEAN melalui penyusunan ASEAN Leaders Declaration (ALD) on One Health Initiatives yang melibatkan kolaborasi lintas batas antarnegara anggota ASEAN dalam pencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi pandemi, kata Nadia.

"Hal ini merupakan salah satu upaya dari sektor kesehatan untuk menguatkan arsitektur kesehatan di ASEAN. Penguatan arsitektur kesehatan ini merupakan salah satu deliverables Keketuaan Indonesia untuk ASEAN 2023," katanya.

Penyusunan deklarasi tersebut melibatkan negara anggota ASEAN melalui dukungan FAO, UNEP, WHO, WOAH (Quadripartite), World Bank, Australian Mission to ASEAN, USAID, UK Health Security Agency, Mitigation Biological Threats (MBT) ASEAN-Canada, serta difasilitasi oleh ASEAN Secretariat pada 15 hingga 17 Maret 2023 di Bali.

"Indonesia memimpin pembentukan draf pertama Deklarasi Pimpinan ASEAN untuk implementasi one health," katanya.

Baca juga: RI usung digitalisasi kesehatan AUVM dalam Keketuaan ASEAN

Secara terpisah, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu mengatakan penularan penyakit antara manusia, hewan, dan lingkungan menghadirkan ancaman zoonosis dengan potensi pandemi.

"Pendekatan one health sebagai pendekatan terbaik untuk pencegahan, kesiapsiagaan menghadapi pandemi. Pendekatan ini membutuhkan mekanisme kerja sama dan koordinasi lintas sektoral yang kuat untuk mensinergikan target, koordinasi, dan implementasi negara ASEAN," katanya.

Dilansir dari keterangan tertulis Kemenkes, Technical Expert – One Health Approach, World Organization for Animal Health (WOAH) Andre Furco mengatakan one health merupakan pendekatan ampuh yang memungkinkan tercapainya kesehatan bagi manusia, hewan, tumbuhan dan lingkungan, serta keamanan dan keselamatan pangan.

“Tumbuhnya dukungan terhadap konsep one health telah mengarah pada pembentukan beberapa inisiatif global untuk mengadopsi dan memajukan pendekatan one health untuk mengatasi ancaman kesehatan global," katanya.

Senior Agribusiness Specialist, Agriculture and Food Global Practice, East Asia and Pacific Region, The World Bank, Sitaramachandra Machiraju mengatakan dunia melihat G20 di bawah kepresidenan Indonesia telah menunjukkan titik terang kemajuan kesehatan.

“Pendekatan yang ingin kami ambil adalah tentang integrasi yang berkelanjutan antara sektor kesehatan hewan, kesehatan lingkungan, dan kesehatan masyarakat. Saya senang bahwa ketiga sektor terwakili di sini," katanya.

Integrasi ketiga sektor tersebut diharapkan oleh World Bank bisa mewujudkan kesehatan masyarakat yang baik dan meningkatkan kualitas kesehatan penduduk di setiap negara.

Baca juga: Indonesia pimpin ASEAN implementasikan One Health cegah wabah zoonosis
Baca juga: ASEAN-BAC dukung UMKM naik kelas melalui pemanfaatan QR Code
Baca juga: Pakar usulkan karantina nasional sertakan pendekatan "one health"

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023