Jakarta (ANTARA) - ASEAN Business Advisory Council (ASEANBAC) mendorong kerja sama kemitraan antara Indonesia dengan Kamboja dalam hal transformasi digital sebagai sarana untuk meningkatkan perdagangan dan investasi.

Hal itu mengemuka saat Ketua ASEANBAC Arsjad Rasjid memimpin delegasi perwakilan bisnis ASEAN dalam rangkaian kunjungan ke Phnom Penh, Kamboja.

Arsjad Rasjid dalam keterangannya di Jakarta, Rabu mengatakan, pada 2022, selama keketuaan Kamboja di ASEAN, terdapat penekanan kuat pada promosi sentralitas dan kesatuan ASEAN dalam memajukan ekonomi digital, e-commerce, dan transformasi industri.

Hal ini mencakup fokus pada peningkatan konektivitas regional dan mempererat people-to-people connectivity.

"Berdasarkan momentum ini, keketuaan Indonesia di ASEAN-BAC memprioritaskan transformasi digital sebagai sarana untuk meningkatkan perdagangan dan investasi," ujarnya.

Menurut dia, transformasi digital untuk memperkuat perdagangan dan investasi tersebut mencakup inisiatif seperti ASEAN QR Code, Marketplace Lending Platform, dan Wiki Entrepreneur.

Hal itu, lanjutnya, untuk meningkatkan kerja sama bilateral dalam hal perdagangan dan investasi antara negara-negara di kawasan melalui transformasi digital.

"Melalui upaya ini, kami bermitra dengan Kamboja untuk menciptakan ekonomi yang lebih tangguh dan inklusif, menarik investasi asing, dan memperkuat posisi kawasan sebagai pemain kunci dalam lanskapdigital global," ujar Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia itu.

Perdagangan barang antara Kamboja dan Indonesia telah berkembang pesat, dengan total mencapai 948,533 juta dolar AS pada 2022, dengan kontributor terbesar impor Kamboja sebesar 96 persen.

Kamboja mengekspor sebagian besar alas kaki, rajutan, aksesoris, dan glassware ke Indonesia.

Di sisi lain, Kamboja juga mendistribusikan produk Indonesia seperti makanan dan minuman, minyak goreng, produk kesehatan dan obat-obatan, perawatan rumah, pupuk, dan produk kertas.

Di samping itu, Arsjad mengatakan bahwa rangkaian pertemuan bisnis ini juga membuka pintu bagi kemitraan pariwisata antara organisasi publik dan swasta kedua negara.

Dengan kunjungan ini, Indonesia dan Kamboja telah membawa optimisme baru bagi industri pariwisata antara Indonesia dan Kamboja untuk memperkuat kerjasama pariwisata, investasi, dan pertumbuhan ekonomi.

Mulai akhir April, AirAsia akan mengoperasikan penerbangan dari Jakarta ke Phnom Penh empat hari dalam seminggu, yang akan membantu industri pariwisata Kamboja dan mempererat hubungan perdagangan kedua negara.

Walaupun ada pandemi Covid19 pada tahun 2022, jumlah wisatawan Indonesia ke Kamboja mencapai rekor tertinggi sebanyak 75.653 orang, atau 3,3 persen dari total turis asing ke Kamboja.

Baca juga: ASEAN-BAC dukung UMKM naik kelas melalui pemanfaatan QR Code

Baca juga: ASEAN-BAC tekankan lima prioritas penyelesaian isu ekonomi ASEAN

 

Pewarta: Subagyo
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023