Kalau dibilang kosong dengan jumlah kekuatan simpan Bulog 3,6 juta ya kosong, tapi kan sesuai dengan kebutuhan
Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan kondisi pasokan cadangan beras pemerintah (CBP) di gudang Bulog saat ini hampir kosong.

“Kalau dibilang kosong dengan jumlah kekuatan simpan Bulog 3,6 juta ya kosong, tapi kan sesuai dengan kebutuhan. Bulog tidak bisa ngisi banyak banyak karena harus ada perintah dari negara,” ujar pria yang akrab dipanggil Buwas dalam sesi temu wartawan usai peluncuran bansos beras di kawasan Jakarta Utara, Kamis.

Adapun per hari ini stok beras CBP dan komersil di gudang Bulog di atas 300.000 ton dengan kondisi dinamis.

“Stok ini kan dinamis. stok per hari ini di atas 30.000. Ini memang dikurangi 200 rb tapi kan penyerapan jalan terus, jadi per hari ini di atas 300.000,” ujar Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaluddin Iqbal.

Meski demikian, penyerapan beras petani dalam negeri akan terus dilakukan bahkan hingga saat ini Bulog telah menyerap sebanyak 130.000 ton dan diperkirakan akan terus bertambah.

Penyerapan kita sudah mengalami peningkatan per hari kemarin sudah 130.000 dan ini terus bertambah. dari kemarin Sekitar an 230.000 ini sudah nambah cukup banyak,” papar Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto.

Adapun hari ini, Bulog mulai menyalurkan program bantuan sosial beras sebanyak 10 kilogram per keluarga penerima manfaat (KPM) yang digelar serentak ke seluruh wilayah Indonesia. Pada peluncuran ini, bansos beras diberikan selama tiga bulan untuk 21,3 juta KPM.

Per bulannya Bulog menyalurkan sebanyak 213.530 ton beras untuk program bansos beras selama bulan Maret, April dan Mei atau total tiga bulan dengan jumlah total beras yang didistribusikan mencapai 640.590 ton.


Baca juga: Bulog pastikan beras bansos berkualitas bagus
Baca juga: Presiden sebut impor beras perkuat cadangan Bulog hadapi musim kering
Baca juga: Pemprov Kalteng salurkan 1,1 juta kg bantuan beras untuk masyarakat


Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023