Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Selasa sore, naik mendekati level 9.000 per dolar AS menjadi 9.185/9.221 dibanding penutupan hari sebelumnya 9.218/9.225 per dolar AS, karena spekulasi beli rupiah meningkat. "Spekulasi beli rupiah pada sore ini meningkat, sehingga makin menekan pergerakan dolar AS di pasar lokal," kata analis Valas PT Panin Bank, Jasman Ginting di Jakarta. Menurut dia, kenaikan rupiah yang terus meningkat dibanding sesi pagi, karena kepercayaan pelaku pasar makin tinggi, apalagi melihat rupiah sejak beberapa hari lalu merosot hingga berada di atas level 9.000 per dolar AS. "Kami sudah memperkirakan rupiah hari ini mendominasi pasar, karena aksi beli pelaku lokal terus melakukan pembelian terhadap mata uang lokal itu," katanya. Semula, ia lebih lanjut mengatakan, agak khawatir dengan perilaku investor asing yang membeli dolar AS di pasar global yang akan mendorong investor lokal beralih membeli dolar AS, namun reaksi itu ternyata tidak jadi, setelah keluarnya data produksi Jepang yang diluar perkiraan kenaikannya agak melemah. Data produksi Jepang hanya naik 1,5 persen pada April 2006 dibanding bulan sebelumnya yang mengalami kenaikan 1,8 persen atau turun 0,3 persen, akibatnya pelaku asing membeli dolar AS ketimbang yen, katanya. Meski yen melemah, ia lebih lanjut mengatakan, rupiah masih tetap mendapat respon pasar bahkan pasar cenderung membeli rupiah lebih besar, setelahnya masuknya bantuan negara donor kepada Indonesia khususnya untuk masyarakat Yogya akibat gempa. Rupiah, menurut dia, secara perlahan-lahan terus menguat, bahkan sempat mencapai di level 9.180 per dolar AS, namun pergerakannya agak tertahan sehingga rupiah pada penutupan pasar kembali ke posisi 9.185 per dolar AS. Menurut dia, rupiah kemungkinan besar akan bisa menguat lebih besar lagi, apabila investor asing juga membeli rupiah, karena pada sesi ini investor lokal lebih aktif membeli rupiah ketimbang asing. Apalagi ada kecenderungan kenaikan dolar AS pada sesi ini, karena pelaku asing melihat laporan data produksi Jepang yang menurun, sehingga memicu mereka membeli dolar AS, namun kenaikan itu diperkirakan tidak berlangsung lama, katanya. Dolar AS terhadap yen menjadi 112,55 dari sebelumnya 112,24 dan ero jadi 143,58 dari sebelumnya 143,25.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006