JAKARTA (ANTARA) - Perusahaan farmasi multinasional Amerika Serikat Merck & Co dan perusahaan farmasi Jepang Eisai Co menghentikan studi tahap akhir Keytruda plus Lenvima karena proses uji coba tidak membuahkan perkembangan berarti.

Studi Keytruda plus Lenvima ditujukan untuk pengobatan orang dewasa dengan kanker kulit melanoma yang tidak dapat dioperasi atau metastatik.

Keputusan untuk menghentikan studi itu didasarkan pada rekomendasi dari komite pemantau data independen setelah analisis sementara, kata perusahaan tersebut, seperti disiarkan Reuters, Jumat.

Uji coba tahap akhir lainnya untuk Keytruda dan Lenvima juga tidak memenuhi tujuan utamanya untuk pasien bertahan hidup secara keseluruhan dalam pengobatan sejenis kanker kolorektal atau usus besar.

Obat kanker dari Merck & Co, yakni Keytruda, termasuk dalam kelas obat yang disebut penghambat PD-1 yang bekerja dengan meningkatkan kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk membantu mendeteksi dan melawan sel tumor.

Baca juga: Merck kolaborasi dengan BKKBN untuk hadirkan program edukasi stunting

Baca juga: Dokter: Perhatikan bentuk tahi lalat untuk deteksi dini kanker kulit

Baca juga: Dermatolog ingatkan penting pakai tabir surya cegah kanker kulit


Penerjemah: Siti Zulaikha
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023