"Semua kerjasama tidak berkaitan dengan pinjaman dan tidak dibiayai APBN, tapi murni melalui pengembangan PPP atau oleh investor swasta," ujar Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa seusai acara Forum Bisnis Indonesia-Slowakia di Jakarta, Senin.
Ikut hadir dalam forum bisnis dan menyaksikan penandatanganan enam nota kesepahaman tersebut antara lain Menteri Ekonomi Slowakia Tomas Malatinsky bersama delegasi terbatas 20 pengusaha dari negara tersebut.
Hatta menjelaskan kerjasama dalam bidang energi tersebut meliputi pembangunan pembangkit listrik 2x60 MW untuk memenuhi kebutuhan industri di kawasan Batam, perjanjian keuangan untuk pembiayaan proyek tersebut serta pertimbangan untuk penyaluran listrik ke Singapura.
"Diharapkan groundbreaking proyek ini mulai Maret tahun depan," katanya.
Selain itu, sebagai upaya untuk meningkatkan nilai investasi dan perdagangan antar kedua negara, dalam forum ini juga dilakukan pembahasan rencana Joint Economic Committe yang ketiga pada tahun depan di Indonesia serta pembukaan kantor Badan Pengembangan Investasi dan Perdagangan Slowakia di Jakarta.
"Saya berkeyakinan bahwa kedepannya kita akan menyaksikan lebih banyak kerjasama konkret antara kalangan bisnis Indonesia dan Slowakia dalam berbagai proyek," kata Hatta.
Berdasarkan data, pertumbuhan sektor perdagangan antar kedua negara dalam lima tahun terakhir mengalami peningkatan rata-rata 6,1 persen per tahun.
Saat ini total perdagangan antara Indonesia dan Slowakia tercatat mencapai 65,95 juta dolar AS pada 2011, yang mengalami penurunan dibandingkan 2010 yang mencapai 84,5 juta dolar AS.
Komoditas utama ekspor dari Indonesia ke Slowakia antara lain minyak sawit, karet alam, komponen alas kaki, dan aksesoris video recording.
Sedangkan komoditas utama impor asal Slowakia adalah bidang manufaktur terutama peralatan mesin, barang elektronik, mobil serta bahan peledak.
(ANT)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2012
