Kanada (ANTARA) - Menteri Perdagangan Kanada Mary Ng pada Sabtu (8/4) mengutuk kejahatan berdasarkan kebencian seperti yang dialami sebuah masjid di Toronto, Kanada, dan menyatakan tindakan seperti itu tidak bisa diterima di masyarakat Kanada. 

Sebuah kelompok masyarakat Muslim menyebut tindakan yang dimaksud antara lain mencakup upaya menyobek buku Al Quran. 

Masyarakat Islamis Markham (ISN) mengatakan dalam pernyataan bahwa seorang pria datang ke sebuah masjid di Markham, kota yang terletak 30 km dari Toronto, pada Kamis (6/4).

Pria tersebut  terlihat menyobek kitab suci tersebut, memaki-maki jamaah, dan mencoba menabrak jamaah dengan kendaraannya, kata ISN. 

"Sangat terusik oleh kabar insiden ujaran kebencian dan perilaku rasis terhadap Masyarakat Islamis Markham," kata Ng melalui Twitter.

Ng tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai insiden tersebut, namun mengatakan bahwa kekerasan semacam itu dan islamofobia tidak bisa diterima oleh komunitas-komunitas di Kanada.

Kalangan Muslim melihat upaya apa pun yang dilakukan untuk merusak Al Quran sebagai penistaan agama, karena kitab itu dianggap berisi firman yang langsung datang dari Tuhan.

Insiden pada Kamis itu terjadi saat Ramadhan, bulan suci bagi umat Islam, dan biasanya saat jamaah berbondong-bondong ke masjid. Menurut kelompok tersebut, ribuan orang berdatangan ke masjid di Markham.

Dewan Muslim Kanada mengatakan di Twitter bahwa mereka sangat berduka atas kejadian tersebut.

Sumber: Reuters

Baca juga: Turki panggil dubes Denmark terkait aksi pembakaran Al Quran

Baca juga: Komunitas Yahudi Swedia: Izin membakar Al Quran kesalahan besar


 

Jerman dan Italia tutup konsulat di Istanbul dengan alasan keamanan

Penerjemah: Mecca Yumna
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023