Kami fokuskan di jalur arteri pantura sehingga sarana dan prasarana pun akan diperbanyak ...
Cirebon (ANTARA) - Siang itu cuaca cukup terik, namun tak menyurutkan petugas mempersiapkan sejumlah sarana dan prasarana pendukung untuk digunakan untuk rekayasa lalu lintas pada saat mudik Lebaran 2023.

Persiapan dilakukan jauh hari sebelum arus mudik Lebaran 2023 berlangsung, agar bisa dilakukan secara maksimal ketika hari H itu tiba.

Arti mudik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring berarti pulang ke kampung halaman seminggu menjelang Lebaran.

Momentum tersebut akan datang beberapa hari ke depan sehingga persiapan pun diharapkan dapat baik meskipun tidak mungkin bisa maksimal dan sempurna.

Seperti dilakukan oleh Kepolisian Resor Kota (Polresta) Cirebon, Jawa Barat. Saat ini mereka sudah mempersiapkan sejumlah sarana prasarana yang menunjang untuk kelancaran arus mudik.

Misalnya, menyiapkan sebanyak 500 unit tolo-tolo, bambu panjang 700 batang, mini-barrier 40 unit, traling 65 unit, rambu portabel 40 unit, water barrier 65 unit, traffic cone 150, dan masih banyak lagi lainnya. Bahkan jumlahnya diperbanyak bila dibandingkan tahun sebelumnya.

Semua sarana dan prasarana tersebut nantinya akan dipasang di sejumlah ruas jalan di wilayah hukum Polresta Cirebon, terutama yang sering terjadi kepadatan pada saat momentum mudik Lebaran.

Cirebon sendiri menjadi daerah yang paling sibuk saat arus mudik datang karena di daerah itu akan dilintasi oleh jutaan orang dengan menggunakan sejumlah kendaraan, baik pribadi maupun transportasi publik.

Oleh karena itu, persiapan di jalur mudik seperti jalan tol dan arteri harus benar-benar matang, agar tidak menjadi masalah pada saat dilintasi para pemudik.

Kapolresta Cirebon Kombes Pol. Arif Budiman mengatakan pada jumlah kendaraan pemudik Lebaran 2023 diprediksi akan meningkat dibandingkan tahun 2022, mengingat saat ini pemerintah sudah mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Untuk itu, pihaknya sudah memetakan sejumlah jalur mudik baik di jalan tol maupun arteri, namun pada tahun 2023 ini lebih berfokus pada jalur arteri nasional atau pantai utara, mengingat jalan tol sudah tidak ada lagi transaksi di GT Palimanan Utama.

"Kami fokuskan di jalur arteri pantura sehingga sarana dan prasarana pun akan diperbanyak dan digunakan di jalur tersebut, terutama ketika terjadi kepadatan. Namun kami pastikan semua itu situasional," kata Arif.


Jalur pantura

Jalur pantura menjadi salah satu momok ketika masuk masa mudik Lebaran, mengingat jalur tersebut akan menjadi yang tersibuk dan terpadat, apalagi ketika petugas memberlakukan satu arah di jalan tol dari Jakarta sehingga semua kendaraan akan dialihkan ke jalur itu.
Pekerja melakukan pengaspalan di jalur pantura Kandanghaur, Indramayu, Jawa Barat, Jumat (7/4/2023). Perbaikan jalur pantura tersebut ditargetkan selesai pada H-10 Lebaran. ANTARA/Dedhez Anggara/agr
Sejauh ini petugas sudah mempersiapkan sejumlah rekayasa lalu lintas dan cara bertindak ketika terjadi kepadatan di jalan nasional tersebut.

Jalan arteri pantura memang cukup lebar karena memiliki empat lajur, namun di jalan tersebut tidak seperti jalan tol yang tidak ada hambatan sama sekali.

Di jalan arteri pantura terdapat beberapa titik kepadatan terutama yang terdapat pasar tradisionalnya, seperti Pasar Tegal Gubug, di mana di titik tersebut ketika masuk hari pasaran, maka arus lalu lintas menjadi tersendat.

Selain itu terdapat juga kepadatan di perempatan Palimanan karena di titik tersebut selain terdapat persimpangan juga ada pasar tradisional, sehingga sangat berpotensi padat.

Selanjutnya Pasar Pasalaran Weru, Pasar Gebang, dan Pasar Losari. Pasar tersebut, berada di sepanjang jalur mudik pantura Cirebon, dari arah barat hingga timur.

Letak pasar tradisional yang berada di bahu jalan membuat kendaraan dipastikan melambat, akibat hilir mudik warga yang beraktivitas di pasar tersebut.

Untuk itu pihak Kepolisian juga menyiapkan rekayasa lalu lintas di titik tersebut, agar ketika pelaksanaan mudik dan balik Lebaran 2023, arus lalu lintas bisa berjalan lancar.

Selain itu, Kepolisian Resor Kota Cirebon juga telah berkoordinasi dengan kepolisian tetangga yaitu Polres Indramayu, untuk mengalihkan arus yang akan menuju ke Pasar Sandang Tegal Gubug, Pasar Minggu Palimanan, dan Pasar Pasalaran Weru.

Di mana ketika sudah padat, maka pihaknya meminta agar arus dari arah Jakarta yang akan menuju ke Cirebon, dimasukkan ke jalur arteri Karangampel, dan menuju ke perbatasan Kota Cirebon dan Kabupaten Cirebon, tepatnya di Kecamatan Mundu.

"Kami sudah berkoordinasi dengan polres tetangga, agar ketika jalur pantura Cirebon sudah terjadi kepadatan bisa dipindah menuju ke jalur Karangampel," kata Arif.


Perbanyak tim urai

Selain di wilayah hukum Polresta Cirebon, jalur arteri pantura di wilayah hukum Polres Cirebon Kota juga menjadi yang tersibuk. Apalagi di jalur tersebut banyak sekali persimpangan jalan sehingga membuat kepadatan tidak bisa terhindar.

Jalur yang panjangnya kurang lebih 10 kilometer terdapat enam persimpangan dengan enam lampu lalu lintas, sehingga dipastikan akan menjadi trouble spot sehingga petugas pun menyiapkan sejumlah rekayasa lalu lintas.

Apalagi pada saat bersamaan Kota Cirebon akan kedatangan masyarakat dari berbagai daerah tetangga untuk memenuhi kebutuhan Lebaran, mengingat daerah itu terdapat sejumlah pusat perbelanjaan yang besar.

Dengan demikian, kepadatan pasti akan terjadi di daerah itu sehingga Satlantas Polres Cirebon Kota akan memperbanyak tim urai di jalur arteri pantura saat memasuki musim mudik Lebaran 2023 karena jalur tersebut rawan kepadatan.

Pada arus mudik Lebaran 2022, kendaraan yang melintas di jalur arteri membeludak sehingga kepadatan terjadi di beberapa lokasi, terutama di persimpangan.

Berangkat dari pengalaman arus mudik tahun lalu, maka Satlantas Polres Cirebon Kota lebih memprioritaskan jalur arteri dibanding jalan tol. Tim urai juga diperbanyak, agar ketika terjadi kepadatan bisa secara cepat terurai, dan tidak menimbulkan kemacetan.

"Kami antisipasi mudik Lebaran 2023 dengan menyiapkan tim urai baik di jalur tol maupun arteri, namun lebih banyak di arteri," kata Kasatlantas Polres Cirebon Kota AKP Triyono Raharja.


Persiapan jalan tol

Operator Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) juga sudah mempersiapkan arus mudik Lebaran 2023, dengan memperbaiki dan melakukan pekerjaan di jalur agar para pemudik bisa semakin nyaman.

Perbaikan dan pekerjaan dipastikan dapat diselesaikan sebelum H-10 Lebaran 2023 sehingga siap melayani masyarakat yang akan melakukan perjalanan.

Ada beberapa titik perbaikan di jalan Tol Cipali  dan dipastikan semuanya selesai, sedangkan untuk pekerjaan pelebaran jalan atau pembangunan lajur tiga dilakukan di beberapa tempat istirahat, dan itu pun dipastikan selesai.

"Pekerjaan lajur ketiga yaitu Kilometer 86, 102, dan Kilometer 130, juga ditargetkan dapat diselesaikan sebelum arus mudik Lebaran 2023. Kondisi infrastruktur kami pada H-10 sudah dalam kondisi siap melayani masyarakat melakukan perjalanan," kata Group COO ASTRA Infra Kris Ade Sudiyono beberapa waktu lalu.

Ia juga memastikan seluruh infrastruktur penunjang di jalan tol dalam keadaan baik, karena sudah dilakukan perbaikan, sehingga pihaknya berharap masyarakat lebih bijak dalam berkendara.

Kris juga mengimbau kepada masyarakat ketika akan melakukan perjalanan mudik Lebaran 2023, untuk mempersiapkan semuanya, baik kondisi kendaraan, bahan bakar, maupun uang elektronik.

Selain itu, ketika memang terjadi kepadatan di tempat istirahat, maka bisa memanfaatkan tempat istirahat yang berada di luar tol, baik di Subang, Indramayu, Majalengka, dan Cirebon.

"Karena tarif yang dikenakan masih sama, ketika keluar ke jalur arteri dan balik lagi ke jalan tol," ujarnya.

Mudik Lebaran menjadi agenda tahunan masyarakat Indonesia. Pemerintah maupun pihak terkait diharapkan lebih bijak dalam mempersiapkannya, agar niat silaturahmi warga bisa berjalan lancar, nyaman, dan aman sampai tujuan.









 

Editor: Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2023