Ternate (ANTARA News) - Gempa tektonik berkekuatan 5,9 SR yang mengguncang Ternate, Maluku Utara, pada Selasa sore pukul 15.18 WIT, sejauh ini belum ada laporan terjadinya kerusakan fisik atau korban jiwa akibat gempa itu.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ternate, Hasim Yusup mengatakan di Ternate, Selasa, gempa yang mengguncang Ternate tersebut memang terasa cukup kuat, namun pihaknya belum menerima laporan dari masyarakat mengenai adanya kerusakan fisik atau korban jiwa akibat gempa itu.

Namun, BPBD Ternate terus melakukan pemantauan ke seluruh kecamatan di Ternate karena tidak tertutup kemungkinan gempa tersebut menimbulkan kerusakan atau korban jiwa, tapi laporannya belum sampai ke Pemkot Ternate.

Ia mengatakan, Ternate sudah sering dilanda gempa, karena Ternate merupakan salah satu wilayah di Malut yang rawan gempa, namun jarang sekali sampai menimbulkan kerusakan fisik atau korban jiwa.

Kondisi lapisan tanah di Ternate yang keras dan berbatu merupakan salah satu penyebab sehingga gempa yang terjadi di daerah ini walaupun kekuatannya sampai 6 SR, jarang sampai menimbulkan kerusakan fisik.

Sebelumnya, Kepala Stasiun Geofisika BMKG Ternate, Ario Fauzi mengatakan, pusat gempa 5,9 SR yang mengguncang Ternate tersebut terletak 114 km barat daya Ternate pada kedalaman 13 km dan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Karena itu, kata dia, masyarakat di Ternate dan daerah lainnya di Malut dihimbau tetap tenang dan jangan mudah terpengaruh dengan informasi dari oknum yang tidak bertanggungjawab yang menyebutkan bahwa gempa tersebut akan menimbulkan tsunami.

"Gempa yang terjadi di Ternate tadi kekuatannya kurang dari 6 SR, jadi tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Kami berharap agar masyarakat jika ingin mengetahui informasi terkait gempa tadi menghubungi BMKG setempat," katanya.

Gempa yang mengguncang Ternate pada Selasa sore sempat membuat warga panik karena terasa kuat sehingga banyak yang berhamburan keluar rumah karena khwatir gempa itu sampai merobohkan rumah mereka.

(L002/S023)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012