Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan aktivitas deformasi batuan lempeng laut telah menimbulkan gempa dangkal di wilayah Halmahera Utara, Maluku Utara pada Sabtu.

"Jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas deformasi batuan di lempeng laut Maluku Utara. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike-slip," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu.

Ia menjelaskan bahwa gempa bumi itu memiliki parameter dengan magnitudo 5,1 yang berlokasi di laut barat laut Pulau Doi, Halmahera Utara, Maluku Utara pada kedalaman 69 kilometer.

Analisis BMKG menemukan juga gempa tersebut berdampak dan dirasakan di daerah Tobelo, dengan skala intensitas II-III MMI atau getaran yang dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan akan truk berlalu.

Baca juga: Gempa bumi magnitudo 5 guncang Jailolo, Maluku Utara

Baca juga: Aktivitas Gunung Gamalama terjadi peningkatan gempa vulkanik


Kendati demikian, Daryono menyatakan hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. 

Begitupun berdasarkan hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempa bumi tektonik menunjukkan bahwa gempa bumi dengan koordinat 2,5° LU ; 127,04° BT Kabupaten Halmahera tersebut tidak berpotensi tsunami.

"Hasil monitoring BMKG (sejak kejadian pukul 15.25 WIB) belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock," kata dia.

BMKG tetap mengimbau masyarakat setempat supaya tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Selain itu, ia mengharapkan, masyarakat untuk memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran yang membahayakan kestabilan bangunan supaya aman dari potensi runtuhnya bangunan diakibatkan oleh gempa.*

Baca juga: BMKG: Gempa di Barat Laut Jailolo Maluku Utara berkekuatan M 3,3

Baca juga: Gunung Dukono luncurkan abu vulkanik setinggi 1,2 kilometer

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024