Dari awal kita memang tidak ingin keluar dari Statuta dan MoU. Jadi, kita siap menerima Task Force dengan tangan terbuka."
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum PSSI hasil Kongres Luar Biasa (PSSI-KLB), La Nyalla Mattalitti menyambut baik keputusan Menpora membentuk tim Gugus Tugas (Task Force) dan menyatakan siap bekerjasama agar sepakbola Indonesia terhindar dari sanksi FIFA.

"Dari awal kita memang tidak ingin keluar dari Statuta dan MoU. Jadi, kita siap menerima Task Force dengan tangan terbuka," ujar La Nyalla, Selasa malam.

Hal itu dikatakan La Nyalla dalam menyambut langkah yang ditempuh oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemepora) yang membentuk Task Force guna melakukan lobby ke FIFA agar Indonesia (PSSI) terhindar dari sanksi FIFA.

Guna mengatasi konflik dualisme organisasi tersebut, Pjs Menpora Agung Laksono melakukan pertemuan dengan Ketua KOI Rita Subowo, Agum Gumelar, Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman, dan mantan Sekjen PSSI Nugraha Besoes di kantor Kemenpora, Selasa (11/12) sore, dan akhirnya memutuskan membentuk Tim Task Force.

Task Force yang diketuai oleh Ketua Umum Komite Olahraga Indonesia (KOI) Rita Subowo tersebut diharapkan dapat menjadi penengah antara PSSI dan KPSI, sekaligus menyudahi kekisruhan sepakbola di Tanah Air.

Selain diketuai Rita Subowo, tim Task Force tersebut beranggotakan Yuli Mumpuni (Sekretaris), Tono Suratman, Agum Gumelar, dan Djoko Pekik.

Dikatakan, sejak awal pihaknya sudah berupaya sekuat tenaga untuk ikut menyelamatkan Indonesia (PSSI) dari ancaman sanksi FIFA.

"Kita akan berusaha sekuat tenaga untuk menghindarkan Indonesia dari sanksi FIFA," tandasnya.

Adapun tugas-tugas pokok Task Force adalah:

1. Melakukan konsultasi dengan FIFA dalam upaya untuk menghindari dijatuhkannya sanksi terhadap Indonesia.

2. Mengadakan konsultasi dengan FIFA dan AFC mengenai kemungkinan pemerintah menggunakan kewenangannya sesuai dengan UU no.3 tahun 2005 tentang sistem keolahragaan nasional dan PP No 16 tahun 2007 tentang penyelenggaraan keolahragaan.

3. Melakukan langkah-langkah lain apabila Indonesia diberi sanksi FIFA, misalnya, melobi agar sanksinya tidak terlalu lama.  (ANT132)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012