Dengan pemberian nama KRI Teluk Wondama dapat mengangkat harkat dan martabat orang Wondama sebagai Tanah Peradaban orang Papua
Wasior (ANTARA) - Masyarakat Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat menggelar ritual adat untuk menyambut kunjungan kapal perang KRI Teluk Wondama saat kapal dengan nomor lambung 527 itu tiba dan sandar di Pelabuhan Kuri Pasai Wasior pada Selasa pagi.

Penyambutan diawali dengan ritual adat Wondama dipimpin Ketua Dewan Adat Papua (DAP) Daerah Wondama Adrian Worengga.

Kemudian dilakukan penyambutan kepada Komandan KRI Teluk Wondama Mayor Laut Sriadi dengan prosesi injang piring dilanjutkan pengalungan noken oleh Bupati Teluk Wondama Hendrik Mambor dan pemasangan mahkota adat oleh Ketua DPRD.

Kehadiran perdana KRI Teluk Wondama di Wasior dalam rangkaian memeriahkan hari ulang tahun ke-20 Kabupaten Teluk Wondama pada Rabu (12/4).

Selain Bupati Hendrik Mambor, juga hadir Wakil Bupati Andarias Kayukatuy, Ketua DPRD Herman Sawasemariai, Kapolres AKBP Hari Sutanto bersama para pejabat daerah lainnya saat menyambut kedatangan kapal perang yang memiliki panjang 117 meter itu.

Baca juga: Panglima Armada III: Pengukuhan KRI Teluk Wondama-527 di Wasior
Baca juga: Wapres dijadwalkan canangkan situs peradaban orang Papua di Wondama


Bupati Mambor menyebut kunjungan perdana KRI Teluk Wondama menjadi kado spesial HUT ke-20 Kabupaten Teluk Wondama tahun ini.

Mambor mengaku bersyukur dan bangga karena nama Teluk Wondama dipilih menjadi nama salah satu kapal perang Republik Indonesia generasi terbaru.

"Karena tentunya nama Teluk Wondama turut menggema bukan saja di wilayah Tanah Papua tapi juga sampai ke bagian-bagian lain wilayah Republik Indonesia," ujarnya.

"Mendengar saja sudah bangga, apalagi bisa melihat langsung. Kita bersyukur atas kehendak Tuhan pada hari ini KRI Teluk Wondama dapat bersandar di Pelabuhan Kuri Pasai Wasior,"lanjut Mambor.

Tidak sekadar melahirkan rasa bangga, Mambor juga mengharapkan kehadiran KRI Teluk Wondama bisa memotivasi generasi muda Wondama untuk menjadi anggota TNI AL sehingga kelak bisa menjadi bagian dari KRI Teluk Wondama itu sendiri.

"Karena di TNI AD sudah, Polri sudah, kita harapkan TNI AL bisa ada anak-anak Wondama diterima dan dididik menjadi anggota TNI AL. Itu sesuatu yang menjadi harapan kami," harap orang nomor satu di Kabupaten Teluk Wondama itu.

Ketua DPRD Teluk Wondama Herman Sawasemariai juga mengaku bangga karena KRI Teluk Wondama yang sudah lama dinantikan kehadirannya oleh masyarakat akhirnya tiba juga di ‘negeri asalnya’.

"Kami sampaikan terima kasih banyak kepada pemerintah daerah dalam hal ini bapak bupati dan wakil bupati karena masyarakat sudah lama menantikan kapal KRI Teluk Wondama. Mereka mau tahu kapal Teluk Wondama yang mana dan akhirnya kapal ini bisa tiba di Kabupaten Teluk Wondama," ujar Sawasemariai.
Kapal Perang, KRI Teluk Wondama melakukan kunjungan perdana di Pelabuhan Kuri Pasai Wasior, Selasa (11/4/2023) pagi. (ANTARA/HO-Zack Tonu B)


Kebanggaan juga menyelimuti hati para tua-tua adat di Teluk Wondama.

Ketua DAP Daerah Wondama Adrian Worengga menyatakan penyematan nama Teluk Wondama pada armada perang adalah bentuk penghormatan negara terhadap entitas kultur Teluk Wondama yang selama ini dikenal dengan ‘Tanah Peradaban Orang Papua.’

"Dengan pemberian nama KRI Teluk Wondama dapat mengangkat harkat dan martabat orang Wondama sebagai Tanah Peradaban orang Papua. Ini adalah salah satu bukti dari pesan moyang-moyang kami bahwa suatu ketika akan terjadi seperti yang hari ini kita saksikan," kata Worengga.

Rencananya pada 12 April 2023 bertepatan dengan HUT ke-20 Kabupaten Teluk Wondama, KRI Teluk Wondama melakukan open ship sehingga masyarakat bisa berkunjung langsung ke atas kapal itu.
Baca juga: Memperkenalkan Tanah Peradaban Papua melalui film 'Taklukan Mimpi'
Baca juga: Pemkab Wondama dukung pelestarian penyu di kawasan Teluk Cenderawasih

Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2023