London (ANTARA News) - Pasar minyak menguat pada Rabu, di tengah harapan langkah-langkah stimulus lebih dari Federal Reserve dan setelah OPEC mempertahankan pagu produksinya, namun kenaikannya dibatasi berita melonjaknya stok energi AS, kata para dealer.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Januari menguat 1,12 dolar AS menjadi 109,13 dolar AS per barel pada akhir transaksi sore di London, lapor AFP.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari, bertambah 40 sen menjadi 86,19 dolar AS per barel.

OPEC mempertahankan pagu produksi minyaknya seperti yang diharapkan pada Rabu, tetapi harus kembali menunjuk Sekretaris Jenderal Abdullah El-Badri untuk memimpin kartel satu tahun lagi setelah anggota gagal menyepakati seorang pemimpin baru.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) mempertahankan pagu produksi minyaknya pada 30 juta barel per hari (mbpd), karena harga minyak mentah masih pada tingkat tinggi menjelang sebuah perkiraan turun dalam permintaan OPEC tahun depan.

"Kami akan mempertahankan produksi," Menteri Perminyakan Arab Saudi Ali al-Naimi mengatakan setelah pertemuan para menteri di Wina, tempat kantor pusat kartel yang memproduksi 35 persen dari pasokan minyak mentah global.

OPEC juga memilih untuk mempertahankan El-Badri dari Libya selama satu tahun lagi, setelah 12 anggota kartel gagal menyepakati penggantinya.

Pada Rabu sekitar 17.30 GMT, para ekonom memperkirakan Federal Reserve menambah upaya stimulus dengan memperluas program pembelian obligasi ketika menyimpulkan pertemuan dewan kebijakan terakhir tahun ini di tengah pertumbuhan yang lemah.

Karena ekonomi AS masih lesu meskipun ada operasi pelonggaran kuantitatif (QE) ratusan miliar dolar selama dua tahun, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) diperkirakan tetap mempertahankan "senjatanya" pada akhir pertemuan dua hari mereka.

"Minyak mentah lebih tinggi hari ini karena investor memandang ke arah dosis lain stimulus Federal Reserve," kata analis Fawad Razaqzada dari grup perdagangan GFT Markets.

"FOMC, yang menyimpulkan pertemuan dua hari sore ini, secara luas diperkirakan akan mengumumkan program baru pembelian obligasi jangka panjang sebesar 45 miliar dolar AS per bulan untuk menggantikan berakhirnya `Operation Twist`."

"Memberikan dukungan tambahan untuk harga minyak adalah berita bahwa OPEC telah memutuskan untuk mempertahankan tingkat produksi saat ini 30 juta barel per hari tidak berubah, dan setelah

Badan Energi Internasional (IEA) meningkatkan perkiraan permintaan minyak global."

IEA yang berbasis di Paris pada Rabu menaikkan estimasi untuk permintaan global dalam tiga bulan terakhir tahun ini menjadi 90,5 juta barel per hari, tingkat sama yang diperkirakan untuk 2013 secara keseluruhan.

Harga juga mendapat dukungan setelah OPEC pada Selasa mempertahankan proyeksinya tidak berubah untuk pertumbuhan permintaan minyak dunia tahun ini dan tahun berikutnya.

Permintaan minyak dunia diperkirakan mencapai 88,80 juta barel per hari pada 2012, naik dari 88,04 juta barel per hari pada 2011, kata kartel dalam laporan bulanan.

Kenaikan harga minyak pada Rabu dibatasi setelah Departemen Energi AS mengumumkan bahwa stok minyak mentah AS melonjak tak terduga 843.000 barel dalam pekan yang berakhir 7 Desember.

Pasar memperkirakan untuk penurunan 2,1 juta barel, menurut analis yang disurvei oleh Dow Jones Newswires.

Cadangan bensin AS melonjak 5,0 juta barel, sementara analis telah memproyeksikan kenaikan lebih kecil 1,8 juta barel.

Peningkatan stok secara luas dianggap sebagai tanda melemahnya permintaan di konsumen minyak terbesar dunia itu. (A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012