Beijing (ANTARA) - Otoritas China meminta Jepang segera mengoreksi isi Buku Biru Diplomatik yang di dalamnya menyebut China sebagai ancaman dan memosisikannya sebagai tantangan strategis terbesar.

"Kami mendesak Jepang memperbaiki kesalahannya, berhenti menghasut dan menciptakan blok konfrontasi," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin di Beijing, Selasa.

Pihaknya meminta Jepang mematuhi tatanan internasional pascaperang dan norma dasar perilaku hubungan internasional.

"China dengan tegas menentang Jepang yang mendiskreditkan China dengan menyebut 'ancaman dari China'," ujar Wang.
Baca juga: China minta Jepang bijak soal ekspor semikonduktor

Terkait keprihatinan Jepang atas aktivitas militer gabungan China-Rusia di dekat perbatasan Jepang sebagaimana tercantum dalam buku biru yang dirilis dalam rapat Kabinet Jepang pada Selasa, Wang menanggapinya bahwa kerja sama militer tersebut tidak menyasar pada pihak ketiga mana pun.

"Kerja sama tersebut tidak menimbulkan ancaman bagi negara mana pun dan bukan untuk menghakimi negara lain," katanya.

Menurut dia, kerja sama militer China-Rusia sejalan dengan hukum internasional.
Baca juga: Perdana Menteri Jepang desak China untuk membebaskan seorang pekerja

Jika Jepang masih ingin membangun hubungan yang konstruktif dengan China, Wang mengingatkan agar Jepang berhenti mencampuri urusan dalam negeri China.

Sebelumnya, China dan Jepang menyepakati pembangunan saluran komunikasi pertahanan di tengah kunjungan Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayasi ke China pada 1-2 April lalu.

Pembangunan sambungan telepon langsung itu secara efektif bisa meningkatkan komunikasi pertahanan China-Jepang.

Saluran tersebut juga bertujuan untuk memperkuat kedua belah pihak dalam mengelola dan mengendalikan krisis maritim dan udara, serta membantu menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan.

Baca juga: China peringatkan Jepang tak ikut campur soal Taiwan
Baca juga: China-Jepang sepakati pembangunan saluran komunikasi pertahanan


Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023