Solo (ANTARA News) - Republik Islam Iran mengirimkan bantuan kemanusiaan melibatkan 50 tenaga medis yang juga membawa berbagai jenis barang sebanyak 70 ton menggunakan dua pesawat berbadan besar, Ilioshin 76 untuk korban gempa tektonik di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan sekitarnya. Bantuan dari Iran tersebut telah tiba di Bandara Adi Sumarmo, Solo, Jawa Tengah pada Rabu, kata Sekretaris II Kedutaan Besar Iran di Jakarta, Mohammad Taghi Rajabi, saat menunggu proses pembongkaran bantuan tersebut. Dia mengatakan, Presiden Iran, Departemen Luar Negeri dan Parlemen Iran langsung berinisiatif mengirimkan bantuan guna menanggulangi musibah gempa tektonik berkekuatan 5,9 Skala Richter (SR) yang melanda di DIY dan Provisi Jawa Tengah pada Sabtu (27/5) yang meminta korban jiwa mencapai lebih dari 5.000 orang. Dikatakannya, bangsa Iran ikut berbelasungkawa, dan bantuan yang diberikan itu dikumpulkan dari rakyat Iran dan para staf karyawan Kedutaan Iran di Jakarta guna meringankan beban para korban gempa. "Bantuan ini diberikan untuk membantu sesama manusia dan sesama umat muslim, karena di Indonesia mayoritas penduduknya memeluk agam Islam," kata Mohammad Taghi Rajabi, yang pernah tinggal di Yogyakarta untuk studi di Universitas Gajah Mada (UGM) mengambil program S2 hukum selama dua tahun (2000-2002). Bantuan tersebut, menurut dia, nantinya semua akan di kirim ke Yogyakarta beserta 50 orang tim medisnya. "Bantuan tenaga tim medis ini nantinya akan tinggal di Yogyakarta selama satu bulan, tetapi kalau masih diperlukan juga bisa diperpanjang lagi," katanya. Menyinggung nilai nominal bantuan yang diberikan kepada para korban bencana gempa tersebut, ia pun mengatakan, barang-barang itu semua dibeli dari Iran dan pihaknya belum memastikannya. Barang-barang yang disumbangkan itu, diantaranya berupa mobil, tenda, minuman kaleng, ikan tuna kaleng, selimut, obat-obatan, kantong darah, beras, lampu, wc umum darurat, kamar mandi darurat, pompa air, dan generator set (genset). Barang-barang tersebut sekarang telah dibongkar dari pesawat terbang dan diharapkan paling lambat pada sore hari semuanya sampai di Yogyakarta. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006