Temanggung (ANTARA) - Puluhan petani kopi di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah mendapat bimbingan teknis sistem pasar lelang terpadu dari Dinas Perdagangan Provinsi Jawa Tengah.

Analis Perdagangan Disperindag Provinsi Jawa Tengah Esty Wulandari di Temanggung, Rabu, mengatakan kegiatan ini merupakan tahapan awal pasar lelang komoditas kopi, sebagai wadah untuk saling bertemu antara penjual dengan pembeli (buyer) melalui sistem pasar lelang terpadu (SPLT).

Ia berharap dengan pemberian bimbingan teknis ini antara produsen dan konsumen mendapatkan harga yang wajar dan transparan melalui lelang pasar untuk menghindari pembeli yang memasang harga sepihak.

"Melalui pasar lelang ini bisa mempertemukan pihak-pihak yang membutuhkan antara penjual dan pembeli sehingga nanti ada kesepakatan harga," katanya.

Esty menyebutkan, sebelumnya terjadi transaksi pada 2022 melalui sistem lelang dua kali sebesar 270 kilogram senilai Rp12.639.000 melibatkan tujuh produsen dalam sembilan transaksi.

Kemudian tujuh transaksi melibatkan tiga penjual dengan total 180 kilogram senilai Rp5.772.000.

Bimbingan ini agar tahun ini bisa lebih siap dan di Jawa Tengah memiliki komoditas perkebunan dan hortikultura, seperti beras, jagung, porang, dan kopi.

"Untuk kopi disini trennya luar biasa bagus baik pasar dalam negeri maupun luar negeri," katanya.

Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kabupaten Temanggung Entargo Yutri Wardono mengatakan petani harus memiliki komitmen, menjaga kualitas dan kontinuitas jika akan mengikuti pasar lelang.

"Pasar lelang ini bisa menjadi wadah yang terpadu bagi petani, sesuai keinginan pembeli. Selama ini teman-teman pemain kopi belum memahami pemasaran terutama pada pasar ekspor, sehingga kalah di harga," katanya.

Selain itu, katanya pedagang kopi terhambat dalam jumlah permintaan karena keterbatasan lahan. 

Baca juga: Teh kulit kopi Temanggung diminati Malaysia


Baca juga: Kemendag lepas ekspor kopi Subang perdana ke Mesir

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023