Jakarta (ANTARA) -  

   

  Menteri Sosial Tri Rismaharini mengajak sejumlah pihak untuk menjalin sinergi atau kerja sama membantu memenuhi hak-hak warga lanjut usia (lansia) tunggal atau tinggal sendiri tanpa sanak keluarga.

“Kemensos memberikan perhatian kepada lansia yang hidup sendiri (lansia tunggal) dan kekurangan dalam hal ekonomi. Mereka adalah tanggung jawab kita semua, juga tanggung jawab negara,” kata Mensos Risma saat memberikan sambutan dalam acara Workshop Pesantren Lansia: Kesejahteraan dan Kesehatan Lansia, di Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta, Rabu.

Hadir dalam kesempatan itu Sekretaris Jenderal (Sekjen) MUI Buya Amirsyah Tambunan dan jajaran.

Kementerian Sosial (Kemensos) memastikan memberikan perhatian dan pemenuhan terhadap hak-hak lansia sebagai kelompok rentan, karena mereka mengalami keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

Untuk itu, Mensos Risma memberikan bantuan kepada 334.011 warga lansia tunggal yang berusia di atas 80 tahun.

Bantuan tersebut diberikan hanya kepada lansia yang sudah tak berdaya dan tak memiliki keluarga dengan nilai Rp21.000 per hari pada tahun 2022.

Baca juga: Mensos sebut biaya penanggulangan lansia tunggal tidak murah

Mensos mengatakan, skema penyaluran bantuan untuk lansia prasejahtera dan hidup sendiri itu semula direncanakan melalui PT Pos Indonesia sebagai pihak penyalur. Namun, dengan kondisi tinggal sendiri, bantuan berbentuk uang tunai tidak serta merta menyelesaikan masalah.

Oleh karena itu, Kemensos memilih memberikan bantuan dalam bentuk permakanan yang diantar langsung ke rumah, sehari dua kali. “Kami dibantu oleh kelompok masyarakat (pokmas) untuk menyiapkan dan mengantarkan makanan siap santap ke rumah lansia,” kata Risma.

Pengantaran ke rumah lansia tidak hanya didasarkan pertimbangan praktis, tetapi juga untuk memastikan adanya monitoring terhadap kondisi lansia. “Dengan mengunjungi rumah dan bertemu langsung dengan lansia, petugas pokmas dapat memastikan kondisi lansia,” kata dia.

Berkaca pada pengalaman sebelumnya. Dalam beberapa kunjungan kerja ke sejumlah daerah, Mensos Risma mendapatkan banyak laporan mengenai beberapa lansia yang tinggal sendiri dan ditemukan meninggal beberapa hari kemudian.

Baca juga: Kemensos hadirkan layanan Atensi pastikan hak lansia terpenuhi

Oleh karena itu, menurut Risma, perlu untuk mendirikan layanan terpadu bagi lansia, sehingga jika ada pemeriksaan dalam layanan terpadu dan ada lansia yang tidak hadir, maka bisa diketahui sejak awal apa sebabnya.

Bantuan permakanan untuk lansia juga memiliki fungsi sosial lain yang tidak kalah bermakna, yakni kelompok masyarakat yang mengelola makanan juga diharapkan dari keluarga kurang mampu, agar dapat makan bersama.

Namun, memasuki tahun 2023, usulan bantuan permakanan bagi lansia prasejahtera dan hidup sendiri belum mendapatkan persetujuan. Mensos membuka diri untuk menjalin sinergitas dengan semua stakeholder untuk bersama-sama mengatasi masalah sosial.

“Hal itu penting, karena Kemensos banyak menghadapi berbagai keterbatasan, termasuk anggaran,” katanya.

Mensos juga menjelaskan berbagai tantangan dalam penanganan masalah sosial, seperti bagaimana petugas Kemensos menjangkau lokasi pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial di lokasi terpencil.

Baca juga: Kemensos perkuat fungsi balai wujudkan lansia berdaya

"Bahkan, lansia dan anggota keluarga lain yang sakit di kediaman mereka di atas bukit. Perlu upaya ekstra sebelum menurunkan dan mengantarkan mereka ke fasilitas kesehatan di pusat kota," katanya.

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023