Ini adalah barang baru, ini sangat membantu warga Bandung Raya untuk mudik, tapi harus ditaati aturannya
Bandung (ANTARA) - Lebaran biasanya menjadi momen yang istimewa bagi pemerintah pada era Presiden Joko Widodo untuk memamerkan jalan tol sebagai hasil karya pembangunan.

Tak jarang momen mudik Lebaran pun dijadikan target bagi pemerintah untuk tancap gas dalam merampungkan proyek sebuah jalan tol.

Contohnya, Tol Cikampek-Palimanan (Cipali) yang peresmiannya berdekatan dengan momen mudik Lebaran pada tahun 2015. Selanjutnya ruas-ruas jalan lanjutan dari tol tersebut ke arah timur pun kerap diujicobakan ketika memasuki momen mudik pada tahun-tahun berikutnya.

Pada momen mudik Lebaran 2023, Presiden Joko Widodo memerintahkan, agar seluruh jalan tol yang berstatus fungsional dimanfaatkan demi membantu arus mudik dan balik.

Perintah Presiden itu pun termasuk bagi Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) sepanjang 62 kilometer yang menjadi akses dari wilayah Bandung untuk menuju Tol Cipali tanpa harus melalui Cikampek.

Dengan demikian, tol yang telah dibangun sejak tahun 2011 itu pun menjadi hadiah bagi warga Bandung Raya yang akan mudik ke wilayah timur Pulau Jawa.

Dengan menggunakan Tol Cisumdawu, pemudik yang mengarah ke timur bakal lebih hemat bensin maupun tarif tol.


Kondisi terkini

Tol Cisumdawu sebenarnya sudah bisa digunakan pada momen mudik Lebaran 2022. Namun, saat itu aksesnya belum bisa digunakan seluruhnya karena pembangunan baru rampung hanya dari Gerbang Tol Cileunyi sampai ke Gerbang Tol Pamulihan yang berada di Kabupaten Sumedang.

Akibatnya, hal tersebut belum seutuhnya membuat Tol Padalarang-Cileunyi (Bandung) terkoneksi dengan Tol Cipali. Karena pemudik yang ingin menuju Tol Cipali harus keluar terlebih dahulu ke jalur arteri di Kabupaten Sumedang untuk masuk ke Tol Cipali melalui wilayah Kabupaten Majalengka.

Sebelum memasuki Ramadhan 2023, pemerintah pun mewacanakan Tol Cisumdawu bisa digunakan untuk mudik pada Lebaran 2023.

Pada Maret 2023, Tol Cisumdawu sebetulnya sudah hampir selesai. Akan tetapi ada peristiwa longsor di seksi 5B yang berlokasi di kawasan Legok-Ujungjaya, Kabupaten Sumedang, yang menyebabkan penggunaannya diundur dan ditargetkan 15 April 2023 baru bisa digunakan.

Kini pada 13 April 2023 atau 2 hari menjelang dibukanya tol tersebut, Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat pun memastikan Tol Cisumdawu bisa digunakan dan sudah tersambung hingga Tol Cipali pada 15 April 2023. Tanggal 15 April itu pun sudah memasuki momen mudik karena bertepatan dengan H-7 Lebaran 2023.

Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Barat menyatakan sejauh ini Tol Cisumdawu mulai dari Gerbang Tol (GT) Jatinangor (KM 161) hingga GT Cimalaka (KM 186), atau Seksi 1 hingga Seksi 3 sudah beroperasi dengan normal.

Namun, pada ruas Tol Cisumdawu mulai dari GT Cimalaka itu hingga GT Ujungjaya Utama (KM 216), atau hingga Seksi 6 itu belum sepenuhnya beroperasi normal.

Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Barat Kombes Pol Wibowo mengatakan ruas Tol Cisumdawu yang bisa digunakan dari Seksi 3 hingga Seksi 6 itu hanya pada Jalur A (jalur yang mengarah ke Tol Cipali).

Sedangkan Jalur B (jalur sebaliknya ke arah Bandung) itu belum bisa digunakan karena masih dalam proses penyelesaian proyek. Dengan begitu, ada sekitar 30 kilometer ruas tol yang statusnya masih fungsional.

"Bis dipastikan sekarang sudah tersambung, itu Jalur A fisiknya sudah jadi beton, kemarin-kemarin ada sekitar 250 meter yang belum selesai, tapi sekarang sudah selesai," kata Wibowo di Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/4).


Menyiasati Tol Cisumdawu untuk mudik

Dengan status yang masih fungsional itu,  sejumlah cara bertindak (CB) dari kepolisian pun telah disiapkan bagi Tol Cisumdawu, khususnya mulai dari GT Cimalaka hingga GT Ujungjaya untuk bisa masuk ke Tol Cipali.

Polisi menyebut penggunaan ruas fungsional tersebut hanya bersifat one way atau satu arah, menyesuaikan dengan arus mudik atau arus balik.

Demi memastikan keamanan, polisi hanya mengizinkan penggunaan ruas tol fungsional itu pada pukul 06.00 WIB hingga 15.00 WIB.

Nantinya personel dari kepolisian bakal disiagakan di kawasan GT Cimalaka dan GT Ujungjaya untuk membuka dan menutup ruas tol itu sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

Wibowo mengatakan ruas tol itu hanya bisa digunakan pada pagi hingga sore hari karena penerangan jalan yang belum memadai. Di samping itu, di ruas tol tersebut kerap muncul fenomena kabut yang bisa mengganggu visibilitas pada malam hari.

Dengan CB tersebut, nantinya pemudik yang berasal dari arah Bandung akan diarahkan keluar Tol Cisumdawu melalui GT Cimalaka bila telah memasuki jam 15.00 WIB.

Di samping itu, penggunaan Tol Cisumdawu pada ruas fungsional Jalur A itu menyesuaikan dengan momen arus mudik atau arus balik.

Dengan demikian, ketika pada momen arus mudik mulai dari H-7 hingga Lebaran, Jalur A akan digunakan bagi kendaraan yang mengarah ke Tol Cipali. Sebaliknya, ketika momen arus balik, Jalur A akan tetap digunakan untuk kendaraan yang berasal dari Tol Cipali ke arah Bandung.

"Jadi untuk momen mudik itu Jalur A, kalau arus balik, kendaraan juga sama akan menggunakan Jalur A lagi. Jadi skemanya itu hanya one way," kata Wibowo.

Selanjutnya polisi juga mengantisipasi arus dari Tol Cisumdawu di simpang susun pertemuan dengan Tol Cipali. Karena pertemuan arus dari Bandung dan dari Jakarta berpotensi menimbulkan kepadatan di simpang susun tersebut.

"Nanti disiapkan kanalisasi di arus yang masuk ke Tol Cipali, supaya nanti tidak ada crossing kendaraan dan arus dari arah Jakarta tetap lancar," kata Wibowo.

Untuk itu, dia pun mengimbau kepada pemudik yang akan menggunakan Tol Cisumdawu untuk menaati arahan petugas di lapangan. Selain itu, menurutnya pemudik juga diminta untuk menyiapkan bahan bakar yang cukup karena di ruas fungsional Tol Cisumdawu itu belum terdapat tempat rehat atau rest area.

"Ini adalah barang baru, ini sangat membantu warga Bandung Raya untuk mudik, tapi harus ditaati aturannya," katanya.


Lebih hemat

Dalam perjalanan apa pun yang menggunakan tol, masyarakat dari Bandung biasanya melalui Tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Cipularang) kemudian masuk ke Tol Cipali melalui GT Cikatama untuk menuju ke arah Jawa Tengah.

Hal itu pun dinilai tidak efisien karena warga Bandung yang bertujuan ke arah timur justru harus bergerak terlebih dahulu ke arah barat karena kawasan Cikampek berada di kawasan barat wilayah Bandung.

Contohnya, jika dihitung, kendaraan dari Bandung yang berangkat ke daerah Cirebon menggunakan tol harus menempuh perjalanan kurang lebih 204 kilometer.

Pasalnya, jalur yang memungkinkan diakses yakni masuk ke GT Pasteur (Bandung) lalu mengakses Tol Cipularang, kemudian mengarah ke Tol Cipali, dan keluar di GT Cimperna Utama (Cirebon).

Adapun jika menggunakan Tol Cisumdawu, masyarakat Bandung yang berangkat ke daerah Cirebon hanya perlu masuk ke GT Cileunyi atau gerbang tol lainnya di Kota Bandung untuk mengakses Tol Cisumdawu.

Setelah mengakses Tol Cisumdawu, kemudian masuk ke Tol Cipali di sekitar KM 158 untuk selanjutnya keluar di GT Cimperna Utama. Dengan begitu, perjalanan Bandung-Cirebon hanya perlu menempuh kurang lebih 110 kilometer.

Oleh karena itu, keberadaan Tol Cisumdawu mampu memangkas jarak sekitar 100 kilometer perjalanan Bandung-Cirebon yang sebelumnya harus ditempuh melalui Tol Cipularang. Tentunya hal itu pun mampu menghemat bahan bakar.

Selain itu, tarif tol pun berpotensi akan lebih murah untuk perjalanan dari Bandung ke arah timur menggunakan Tol Cisumdawu dibandingkan menggunakan Tol Cipularang.

Untuk saat ini, Tol Cisumdawu baru menerapkan tarif terjauh hanya dari GT Cileunyi hingga ke GT Cimalaka. Karena hanya ruas jalan tersebut yang kini sudah beroperasi normal di Tol Cisumdawu.

PT Citra Karya Jabar Tol selaku pengelola Tol Cisumdawu menyatakan tarif tol dari Cileunyi hingga Cimalaka untuk Golongan I (kendaraan kecil) yakni sebesar Rp41.500.

Untuk selebihnya, ruas tol mulai dari Cimalaka hingga Ujungjaya Utama berpotensi masih belum dikenakan tarif karena statusnya masih fungsional untuk arus mudik dan arus balik 2023.

Jadi, keberadaan Tol Cisumdawu bukan saja memberi kenyamanan di perjalanan, melainkan mampu memangkas jarak, waktu, dan biaya.











 

Editor: Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2023