Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Banjir bandang yang membawa material lumpur dan kayu menerjang kawasan Desa Ngantru, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur,  Kamis yang dipicu hujan deras selama beberapa jam di kawasan tersebut.

Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang Sadono Irawan di Kabupaten Malang, Kamis mengatakan hujan deras menyebabkan air Sungai Talang meluap dan membawa material lumpur dan kayu kurang lebih pukul 07.00 WIB.

"Hujan terjadi sejak Kamis dini hari dan menyebabkan air Sungai Talang meluap dan membawa material," kata Sadono.

Sadono menjelaskan, banjir bandang tersebut berdampak pada satu mushalla yang tergenang air kurang lebih setinggi sepuluh centimeter. Banjir bandang tersebut, terjadi tidak berada dekat dengan area permukiman warga setempat.

Baca juga: BPBD Kota Malang catat 600 keluarga terdampak banjir bandang

Baca juga: Pakar UGM: Banjir bandang di Batu Malang tunjukkan gangguan ekosistem


Ia menambahkan, akibat kejadian itu tidak ada korban jiwa dan saat ini petugas masih melakukan pembersihan material banjir bandang bersama sejumlah elemen terkait seperti TNI, Polri dan sejumlah relawan.

"Tidak ada korban jiwa. Saat ini kami melakukan pembersihan secara manual, sambil menunggu alat berat," katanya.

Sementara itu, Kapolsek Ngantang AKP Hanis Siswanto menambahkan, banjir bandang tersebut dipicu hujan deras yang terjadi sejak pukul 04.00 WIB di wilayah tersebut. Pada pukul 07.00 WIB, terjadi banjir bandang yang membawa material lumpur, kayu, batu dan bambu.

Hanis menjelaskan, banjir tersebut mengakibatkan area persawahan dan perkebunan jeruk milik warga setempat terendam lumpur. Diperkirakan, area terdampak kurang lebih mencapai dua hektare di wilayah tersebut.

"Banjir bandang yang membawa material lumpur dan kayu tersebut mengakibatkan area sawah dan perkebunan terendam lumpur," ujarnya.

BPBD Kabupaten Malang telah melakukan pemetaan terhadap potensi bencana yang ada di wilayah itu, termasuk di Kecamatan Ngantang. Wilayah itu memiliki potensi bencana alam yang disebabkan faktor hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir, angin kencang dan pergerakan tanah atau tanah ambles.

Baca juga: Risma temui pengungsi disabilitas korban banjir Kabupaten Malang

Baca juga: BMKG minta masyarakat waspada potensi banjir bandang setelah gempa

 

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023