Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup melemah di tengah menurunnya inflasi Amerika Serikat (AS).

IHSG ditutup melemah 13,36 poin atau 0,20 persen ke posisi 6.785,6. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 0,70 poin atau 0,08 persen ke posisi 943,8.

"IHSG dan bursa regional Asia cenderung bergerak melemah di tengah inflasi AS mulai melandai, namun demikian pasar tampaknya khawatir setelah The Fed menunjukkan adanya kekhawatiran resesi," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.

Inflasi AS pada Maret 2023 secara bulanan turun dari sebelumnya 0,4 month to month (mtm) menjadi 0,1 mtm, dan secara tahunan turun dari sebelumnya 6 persen year on year (yoy) menjadi 5 persen yoy.

Inflasi inti secara bulanan turun dari sebelumnya 0,5 persen mtm menjadi 0,4 persen mtm, namun naik secara tahunan dari sebelumnya 5,5 persen yoy menjadi 5,6 persen yoy.

Hal tersebut memberikan spekulasi meredanya agresivitas The Fed dalam menaikkan suku bunga acuannya, yang mana ruang kenaikan tingkat suku bunga menjadi jauh berkurang dibandingkan sebelumnya.

Sementara itu, pasar khawatir atas risalah rapat The Fed sehubungan potensi resesi dampak dari tekanan kenaikan suku bunga dan juga krisis perbankan.
​​​​​​
Sejumlah pejabat The Fed mempertimbangkan untuk menghentikan kenaikan suku bunga dikarenakan khawatir tekanan keuangan yang lebih luas dari kejatuhan dua bank regional AS.

Namun, di sisi lain mendinginkan inflasi tetap menjadi prioritas The Fed.

Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih nyaman bergerak di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor meningkat di mana sektor teknologi paling tinggi yaitu 0,39 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor barang konsumen non primer naik masing-masing 0,34 persen dan 0,17 persen.

Sedangkan enam sektor terkoreksi dimana sektor barang baku turun paling dalam minus 0,48 persen, diikuti sektor energi dan sektor barang barang konsumen primer yang masing-masing minus 0,39 persen dan 0,26 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu TRIS, KAYU, DGIK, KRYA, dan HAJJ. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni ESSA, CHEM, BSML, SAGE, dan PIPA.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.227.186 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17,41 miliar lembar saham senilai Rp9,55 triliun. Sebanyak 211 saham naik, 317 saham menurun, dan 198 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 74,30 poin atau 0,26 persen ke 28.157,0, indeks Hang Seng menguat 34,62 poin atau 0,17 persen ke 20.334,4, indeks Shanghai melemah 8,82 poin atau 0,27 persen ke 3.318,3, dan indeks Straits Times menguat 4,62 poin atau 0,14 persen ke 3.290,7.

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023