Yogyakarta (ANTARA) - Organisasi Angkutan Darat (Organda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meminta masyarakat mewaspadai aksi penipuan tiket bus selama masa mudik Lebaran 2023.

"Perlu kami edukasi karena saat mudik seperti ini banyak yang cari kesempatan menipu orang," kata Ketua Organda DIY, Hantoro di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, modus penipuan saat mudik Lebaran biasanya dilakukan dengan menawarkan tiket bus dengan harga yang murah.

Namun, setelah calon penumpang membeli tiket, bus yang diharapkan mengantarkan ke kampung halaman tidak kunjung datang.

Hantoro menuturkan semakin mendekati lebaran, tarif bus pada umumnya memang mengalami kenaikan, baik untuk bus antarkota antarprovinsi (AKAP) maupun bus pariwisata.

Menurut dia, kenaikan tarif itu wajar karena perusahaan bus menanggung beban operasional seiring dengan tingkat kemacetan yang mempengaruhi lama perjalanan.

"Jangan sampai saudara-saudara kita memilih yang murah tapi ternyata setelah kita bayar tiketnya, busnya tidak datang," ujar Hantoro.

Untuk menghindari penipuan, ia berharap calon penumpang tidak hanya berfokus pada murahnya tarif yang ditawarkan, namun perlu memastikan bahwa bus yang hendak ditumpangi telah memiliki lisensi dari pemerintah.

"Silakan memilih bus yang sudah ada lisensi dari pemerintah, namanya jelas, kantornya jelas, pool-nya juga harus jelas," kata dia.

Menjelang arus mudik Lebaran 2023, Organda DIY menyiapkan sebanyak 600 unit armada untuk melayani penumpang yang terdiri atas 200 bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan 400 bus pariwisata.

Sebagian besar armada yang disiapkan akan melakukan pengambilan penumpang di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi dengan tujuan ke Kota Yogyakarta, Purworejo, Gunungkidul, sampai Klaten, Jawa Tengah.

Selain itu, ada pula pemberangkatan dari Yogyakarta menuju Sumatera yang biasanya dilayani oleh bus reguler atau AKAP.
 

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023