Dili (ANTARA News) - Australia menarik perwira polisi terakhir yang tersisa dari Timor Leste pada Sabtu, setelah pasukan internasional mengakhiri 13 tahun keberadaan mereka di negara Asia termuda yang sebelumnya berada dalam gejolak politik tersebut.

Menurut laporan AFP, delapan perwira Australia yang bergabung dengan Polisi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) terbang dari Dili ke Darwin sementara PBB bersiap mengakhiri misi penjagaan perdamaian secara resmi pada 31 Desember 2012.

Pasukan internasional mulai ditarik dari negara pada Oktober, ketika PBB menyerahkan kembali tanggung jawab kepolisian ke Timor Leste, yang baru saja merayakan satu dekade kemerdekaan dan pemisahan dari dari Indonesia.

Komandan polisi Australia untuk misi tersebut, Charmaine Quade, yakin Timor Leste bisa menangani masalah keamanannya sendiri setelah keberhasilan melakukan pemilihan umum nasional dan membentuk pemerintahan baru tahun ini.

"Polisi Australia sudah berada di sana untuk memberikan kontribusi bagi peningkatan kemampuan dan profesionalitas polisi Timor Leste, dan kompetensi polisi nasional di sini sudah terbukti," katanya.

Langkah ini dilakukan setelah Pasukan Stabilisasi Internasional (International Stabilisation Force/ISF) yang dipimpin oleh Australia menghentikan operasi keamanan pada November dan mulai menarik sebagian dari 390 pasukan dari negara itu.

Australia telah menempatkan 50 polisi saat Timor Leste di bawah PBB sejak 2006, dengan 33 orang polisi yang dikerahkan pada tahun ini dalam program penguatan kapasitas.

Pasukan penjaga perdamaian internasional pertama memasuki Timor Leste saat referendum untuk memisahkan diri dari Indonesia tahun 1999.

(S038)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2012