Majene (ANTARA News) - Lalu lintas di jalur Trans Sulawesi kembali normal setelah sempat terhambat akibat tanah longsor di Desa Onang, Kecamatan Tubo Sendana, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.

Longsor yang terjadi Jumat (14/12) pukul 04.00 WITA itu sempat melumpuhkan lalu lintas jalur Trans Sulawesi selama sekitar 10 jam.

"Kondisi ini telah bisa diatasi setelah dua unit alat berat dikerahkan untuk menyingkirkan material longsor yang menutupi jalur trans Sulaweso," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sulbar, Idham Hasib, di Mamuju, Sabtu.

Menurutnya, longsor yang terjadi di Desa Onang ini terjadi setelah hujan mengguyur daerah itu selama sehari semalam.

"Beberapa titik sepanjang jalur trans Sulawesi ini rawan longsor. Makanya, pengendara jalan harus meningkatkan kewaspadaannya apabila melintas daerah ini dalam kondisi cuaca yang buruk," kata dia.

Idham menyampaikan, penanganan longsor ini cukup lambang karena pihak balai hanya mengerahkan satu unit alat berat.

"Saya langsung perintahkan agar pihak Balai Pembangunan Jalan Besar Nasional untuk menambah alat berat agar penanganan dilakukan secepatnya," ungkapnya.

Ia menyampaikan, hujan yang melanda daerah Majene ini juga menyebabkan ratusan rumah di Desa Maliaya, Kecamatan Malunda, Majene, terendam banjir.

Ketinggian air hingga lutut orang dewasa, sedangkan pemukiman tergenang air sejak hujan deras mengguyur daerah tersebut. Beruntung, air itu cepat surut setelah hujan redah.

"Cuaca buruk yang melanda daerah itu juga menyebakan dua tiang listrik tumbang dan menyebabkan daerah itu gelap gulita," katanya menambahkan.

(KR-ACO)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012