Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial memberikan dukungannya bersama dengan para donatur, mengupayakan tiga anak berpenyakit berat dari berbagai daerah menjalani pengobatan medis di Jakarta.

Ketiga anak tersebut yakni remaja penyandang disabilitas Indra Lesmana (17), balita tanpa lubang anus dan lubang vagina asal Indramayu Nayla Murti Qa’adah (1,5) dan balita penderita tumor ganas asal Tangerang dan  Muhamad Khoir Abid Abqori (1).

"Kita coba sekali lagi menyelesaikan permasalahannya," ujar Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Jumat.

Saat ditemui di Sentra Mulya Jaya Jakarta, Indra tampak tidak bisa berjalan tegap. Terlebih lagi tidak dapat berbicara, melihat, dan mendengar.

Oleh dokter yang menanganinya, Indra didiagnosa mengidap Virus Rubella yang mengakibatkan perkembangan secara menyeluruh terlambat (delay development).

Kondisi tulang belakang Indra yang melengkung tidak normal (kifosis), dada agak membusung (barel chest), dan telapak kaki flat, menyulitkannya berjalan dengan sempurna.

Kondisi Indra yang sebatang kara, mengharuskannya bergantung pada orang lain untuk melakukan aktivitas sehari-harinya. Sejak tahun 2017, Indra dirawat di Panti Asuhan Anak Busaina, Kota Bandar Lampung, sebuah LKS yang fokus mengurus anak terlantar.

Bantuan untuk Indra diserahkan kepada Sentra Terpadu “Inten Soeweno” (STIS) di Cibinong untuk merawat Indra, dari yang semula dirawat di Panti Asuhan Anak Busaina, Kota Bandar Lampung.

Mensos Risma memberikan kursi roda adaptif untuk mendukung aktivitas sehari-harinya. Bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) berupa nutrisi, pakaian, mainan edukatif dan alat bantu sebesar Rp10.489.241 juga disalurkan.

Lebih lanjut, Mensos mengatakan, penyelesaian masalah itu berupa keputusannya menggandeng kitabisa.com terkait donasi bantuan, khusus untuk mereka yang membutuhkan perawatan bersifat jangka panjang.

“Biasanya, kami minta bantuan Kitabisa untuk mencarikan donatur sehingga mereka, yang butuh perawatan lama, bisa terpenuhi, terutama untuk kebutuhan di luar BPJS,” ungkap Risma.

Menurutnya, rata-rata kasus yang ia temukan, di samping belum terdaftarnya mereka dalam kepesertaan BPJS, masih banyak kebutuhan lain yang belum bisa mereka penuhi sendiri. “Untuk itu, kemudian kita minta bantuan kitabisa untuk mencarikan donasi dari para donatur,” tuturnya.

Donasi dari kitabisa.com yang terkumpul untuk Indra sebesar Rp59.379.736. Bantuan itu telah diterima dan digunakan untuk operasional Indra selama berada di STIS.

Selain Indra, siang itu, Mensos juga menemui dua anak penderita penyakit berat lainnya. Mereka adalah Nayla Murti Qa’adah (1,5), balita tanpa lubang anus dan lubang vagina asal Indramayu dan Muhamad Khoir Abid Abqori (1), balita penderita tumor ganas asal Tangerang.

Kepada Nayla, Mensos menyerahkan bantuan ATENSI berupa nutrisi, pakaian, mainan, kewirausahaan dan uang kebutuhan operasional perawatan sebesar Rp9.320.000 yang dikelola Sentra “Phalamartha” di Sukabumi. Adapun, donasi dari kitabisa.com untuk Nayla terkumpul sebesar Rp72.571.605.

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Maswandi
Copyright © ANTARA 2023