Koalisi besar ini menarik karena magnetnya itu ada dua.
Jakarta (ANTARA) -
Pengamat politik Muhammad Qodari mengatakan wacana koalisi besar merupakan hal yang tidak mustahil dan memiliki aspek menarik sebagai salah satu koalisi menyongsong Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
 
"Koalisi besar sesuatu yang mungkin dan nyata," ujar Qodari usai menghadiri agenda buka bersama Anas Urbaningrum dan alumni Himpunan Mahasiswa Islam di Jakarta, Jumat.
 
Hal itu, kata Qodari, karena wacana koalisi besar ini sudah sahut-menyahut. Artinya, antarpartai politik yang terlibat dalam wacana itu sudah memberikan respons.
 
"Memang soal koalisi besar ini juga sudah bersahut-sahutan. Bukan cuma satu partai saja, melainkan Golkar ngomong, PAN (Partai Amanat Nasional) ngomong, PPP (Partai Persatuan Pembangunan) juga ngomong, dan Gerindra juga ngomong," ujarnya.
 
Selain itu, lanjut Qodari, koalisi besar juga menjadi menarik karena memiliki tokoh populer dan tokoh yang berpotensi menang dalam pemilu mendatang. Kedua hal itu dinilai sebagai magnet dari koalisi besar.
 
Tokoh populer tersebut adalah Presiden RI Joko Widodo yang diketahui juga merespons positif terkait dengan koalisi ini. Sementara itu, tokoh yang berpotensi menang yang dimaksud Qodari adalah Prabowo Subianto.
 
"Menurut saya, koalisi besar ini menarik karena magnetnya itu ada dua. Pak Jokowi sebagai tokoh paling populer, presiden petahana. Yang kedua Pak Prabowo sebagai calon presiden paling populer hari ini menurut survei," ujarnya.
 
Dalam pandangan Qodari, koalisi besar saat ini tengah berada pada momen meeting of mind, yakni pertemuan pikiran antarelite partai di dalam wacana koalisi tersebut.
 
Namun, kata dia, apakah pertemuan pikiran itu akan diikuti dengan aksi yang lebih konkret masih menjadi pertanyaan.
 
"Akan tetapi, semua potensi, semua variabel yang potensial untuk melahirkan (koalisi besar) itu menurut saya ada," ucap Qodari.
 
Terlepas dari potensi yang dimiliki, Qodari mengatakan bahwa koalisi besar masih memiliki pekerjaan rumah (PR).
 
"PR-nya 'kan tinggal mengatur soal yang lain-lain. Misalnya, soal cawapresnya siapa? Format koalisi seperti apa? Akan tetapi, paling tidak separuh dari persyaratan koalisi besar ini sudah terpenuhi," imbuhnya.

Baca juga: Ray Rangkuti sebut koalisi besar tenggelamkan popularitas Golkar
Baca juga: Pengamat nilai Jokowi dan Megawati penentu capres koalisi besar

Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2023