Khartoum (ANTARA) - Paramiliter Sudan Pasukan Pendukung Cepat (RSF) mengatakan pada Sabtu bahwa tentara mengepung salah satu markasnya dan melepaskan tembakan dengan senjata berat.

Sejumlah saksi mata kepada Reuters juga menyatakan bahwa saat tembakan terdengar di sejumlah wilayah di Khartoum dan kota tetangganya.

Gerakan itu menyusul ketegangan selama berhari-hari antara tentara dengan RSF, kelompok paramiliter yang kuat, yang memicu kekhawatiran konfrontasi.

Seorang saksi Reuters melihat meriam dan kendaraan lapis baja diturunkan ke jalan, dan mendengar suara senjata berat di sekitar markas tentara dan RSF.

Sumber tembakan tidak dapat segera dipastikan oleh Reuters. Warga terlihat berlarian dalam keadaan panik di Khartoum. Pertikaian antara kedua pasukan muncul ke permukaan pada Kamis, ketika tentara mengatakan bahwa pergerakan RSF baru-baru ini dilakukan tanpa koordinasi dan ilegal.

Sebuah pernyataan oleh RSF pada Sabtu menyebutkan tindakan tentara sebagai "serangan brutal" dan menyerukan untuk mengutuk tindakan itu.

RSF menyebutkan bahwa mereka telah melakukan kontak dengan mediator lokal dan internasional untuk memberikan informasi.

Konfrontasi antara kedua pasukan bisa menyebabkan perselisihan berkepanjangan di negara yang luas itu yang sudah mengalami kehancuran ekonomi dan gejolak kekerasan antar suku.

Sumber: Reuters

Baca juga: PBB hentikan sementara operasi bantuan kemanusiaan di Sudan Selatan
Baca juga: Warga Sudan protes normalisasi hubungan dengan Israel


Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023