Aksi korporasi ini sangat penting untuk mewujudkan visi MBMA sebagai pemain global yang terintegrasi secara vertikal dalam rantai nilai mineral strategis dan bahan baku baterai kendaraan bermotor listrik
Jakarta (ANTARA) - Presiden Direktur PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) Devin Ridwan menyampaikan 40 persen dana penawaran umum perdana saham atau IPO perseroan diserap oleh investor asing, dan 60 persen sisanya diserap oleh investor dalam negeri.

“Kalau liat dari 11 miliar (lembar saham), proporsi sekitar 40 persen asing, 60 persen lokal,” ujar Devin dalam konferensi pers di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa.

Dia melanjutkan sebanyak 97 persen saham yang ditawarkan oleh perseroan diserap oleh investor institusi, sedangkan tiga persen sisanya diserap oleh investor ritel.

Sebagaimana diketahui, Merdeka Battery melakukan IPO dengan melepas sebanyak 11,54 miliar saham baru atau sebesar 10,24 persen dari total saham perseroan setelah IPO.

Dengan aksi korporasi tersebut, Devin menjelaskan total dilusi saham para pemegang saham lama perseroan sebesar 10,4 persen.

”Total dilusi seluruh pemegang saham sebesar 10,4 persen,” ujar Devin

Sebagai contoh, persentase kepemilikan Garibaldi Thohir atau Boy Thohir dari sebelumnya 12,41 persen menjadi 11,14 persen setelah IPO, dan kepemilikan saham Edwin Soeryadjaya dari sebelumnya 2,38 persen menjadi 2,13 persen setelah IPO.

Namun demikian, penurunan presentase kepemilikan saham atas MBMA tersebut, tidak mengurangi porsi kepemilikan lembar saham setiap pemegang.

“Aksi korporasi ini sangat penting untuk mewujudkan visi MBMA sebagai pemain global yang terintegrasi secara vertikal dalam rantai nilai mineral strategis dan bahan baku baterai kendaraan bermotor listrik,” ujar Devian.

Perseroan berencana menggunakan dana hasil IPO, diantaranya untuk membiayai pembangunan dan pengembangan sejumlah proyek pemrosesan nikel seperti fasilitas High Pressure Acid Leach (HPAL) I tahap I dengan kapasitas 60.000 ton per tahun untuk menghasilkan material dalam rantai nilai bahan baku baterai kendaraan bermotor listrik.

Adapun, sebagian dana hasil IPO untuk memperkuat modal kerja anak usaha, diantaranya PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) yang merupakan perusahaan tambang nikel dengan salah satu sumber daya terbesar di dunia dalam hal kandungan nikel.

Sebagai informasi, setelah IPO, PT Merdeka Energi Nusantara memiliki porsi tertinggi kepemilikan saham MBMA sebesar 49,21 persen, diikuti oleh Boy Thohir sebesar 11,14 persen, kemudian Huayong International (Hong Kong) Limited sebesar 11,14 persen.


Baca juga: Merdeka Battery resmi melantai di bursa raih dana Rp 9,2 triliun
Baca juga: Antam tak mau lewatkan peluang pasar hilirisasi nikel
Baca juga: MBMA tetapkan harga IPO Rp795 per saham usai dapat pernyataan efektif

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023