Tokyo, Jepang (ANTARA) - Sebuah konvoi diplomat Amerika Serikat ditembaki di Sudan pada hari Senin (18/4) oleh kelompok yang diduga terkait Pasukan Bantuan Cepat (RSF) Sudan, kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Selasa.

Blinken, yang menyebut insiden tersebut sebagai sesuatu yang "ceroboh" dan "tidak bertanggung jawab", langsung menghubungi secara terpisah pemimpin RSF, Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo alias Hemedti, serta pemimpin tentara Sudan Jenderal Abdel Fattah al-Burhan.

Blinken kemudian memperingatkan mereka bahwa bahaya apapun yang mengancam diplomat-diplomat Amerika Serikat tidak bisa diterima.
Baca juga: Sudan berkobar, Menlu AS serukan dua jenderal gencatan senjata

"Kami punya kekhawatiran mendalam soal keamanan secara menyeluruh," kata Blinken dalam konferensi pers setelah pertemuan menteri-menteri luar negeri G7, di Karuizawa, Jepang.

Perseteruan di Sudan, yang melibatkan penggunaan artileri dan serangan udara oleh kedua pihak yang berlawanan, menewaskan setidaknya 185 orang dan melukai 1800 lainnya.

Meski Amerika Serikat dan negara-negara lain sudah berkali-kali meminta agar perkelahian itu dihentikan, serta upaya dari Mesir dan Arab Saudi agar kedua pihak yang berselisih melakukan gencatan senjata, perseteruan itu masih tetap berlanjut.

Sumber: Reuters

Baca juga: Sekjen PBB serukan dialog untuk selesaikan krisis di Sudan
Baca juga: Anggota DPR berkoordinasi dengan KBRI Khartoum pastikan WNI Sudan aman

Penerjemah: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023