Solo (ANTARA) -
Konsumsi BBM jenis gasoline di wilayah Solo Raya  selama periode mudik Lebaran 2023 mengalami kenaikan sebesar 12,1 persen jika dibandingkan dengan kondisi normal.
 
Area Manager Communication, Relations, and Corporate Social Responsibility (CSR) Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga Brasto Galih Nugroho di Solo, Selasa mengatakan selama tiga hari terakhir konsumsi gasoline di Solo Raya rata-rata  sebanyak 2.779 kiloliter(kl) per hari 

Berdasarkan data, angka konsumsi gasoline yang terdiri dari Pertamax Series serta Pertalite ini lebih tinggi dibandingkan masa normal yakni 2.478 kl/hari.

Selama periode mudik kali ini konsumsi gasoline terbanyak di Solo Raya terjadi di Kabupaten Klaten yakni mencapai 509 kl/hari atau naik sebesar 10,6 persen dibandingkan masa normal.

Selanjutnya, kenaikan konsumsi tidak hanya terjadi pada gasoline tetapi juga gasoil yang terdiri dari Biosolar, Pertamina dex, dan dexlite. Untuk jenis ini, kenaikan konsumsi di wilayah Solo Raya selama periode mudik mencapai 5,3 persen.

Dari data, selama tanggal 15-17 April konsumsi gasoil di Solo Raya rata-rata mencapai 1.415 kl per hari atau naik dari harian normal sebanyak 1.343 kl.

Sementara itu, dikatakannya, seminggu sebelum Lebaran tren peningkatan konsumsi di wilayah Provinsi Jawa Tengah mulai terjadi pada Jumat (14/4) di mana konsumsi BBM gasoline di tol jalur A, yakni yang menuju Surabaya meningkat hingga 67 persen dibandingkan kondisi normal.

Menurut dia, angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan tahun 2022 di hari yang sama.

"Jika tahun lalu konsumsi BBM gasoline di H-7 lebaran 120 kl per haridi ruas tol A, maka di tahun ini melonjak menjadi 200 kl per hari," katanya.

Terkait dengan tingginya konsumsi BBM oleh masyarakat tersebut, pihaknya memastikan Pertamina akan terus memberikan pelayanan yang optimal.

"Setiap hari kami terus memonitor agar stok dan distribusi di SPBU berjalan dengan baik untuk memenuhi kebutuhan BBM yang luar biasa sepanjang arus mudik dan balik ini," katanya.
 

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023