Jakarta (ANTARA News) - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) tengah mengkaji rencana untuk memecah nilai saham (stock split) ketika harga sahamnya mencapai Rp20.000 per lembar.

"Stock split dilakukan apabila harga saham perseroan sebesar Rp20.000 per lembar saham, untuk perhitungannya akan dipelajari lebih lanjut," kata Direktur Utama SMGR Dwi Soetjipto usai rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) di Jakarta, Kamis.

Dwi belum dapat menjelaskan lebih rinci terkait rencana itu.

Ia mengharapkan saham SMGR dapat menjadi lebih likuid di pasar pascapemecahan.

"Dengan `stock split` diharapkan saham perseroan yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) lebih likuid. Diharapkan juga bisa menyerap lebih banyak investor lagi," katanya.

Direktur Keuangan SMGR Ahyanizzaman menambahkan, rencana stock split kemungkinan akan menerapkan rasio satu banding lima (1:5). Dengan asumsi stock split pada harga Rp20.000, maka satu lembar saham akan ditukar dengan lima lembar bernilai nominal Rp4.000 per lembar.

"Rasio `stock split` diperkirakan 1:5, namun masih dalam kajian," katanya.

Saham SMGR pada perdagangan saham di BEI Kamis (20/12) berada di posisi Rp15.800 atau naik 250 poin (1,61 persen). Sepanjang hari ini, level tertinggi saham SMGR berada pada Rp15.850 per saham dan level terendah di Rp15.550 per saham.

Sementara terkait kinerja perseroan pada 2013, Dwi Soetjipto mengemukakan, perseroan setiap tahunnya menganggarkan dana belanja modal atau "capital expenditure" (capex) sebesar 400-600 juta dolar AS.

"Namun, untuk `capex` 2013 tidak terlalu besar karena prinsip kehati-hatian. Sementara untuk `capex` regional seperti di Vietnam dan Myanmar sekitar 300 juta dolar AS, dana sebesar itu masih cukup aman untuk tahun-tahun ke depan," ucap Dwi.

(KR-ZMF/R010)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012