Padang (ANTARA) - Iktikaf atau beribadah tertutup yang digelar di Masjid Raya Sumatera Barat(Sumbar) pada 10 malam terakhir Ramadhan 2023/1444 Hijriah tidak hanya memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk beribadah lebih baik, tetapi juga berhasil menggerakkan sektor UMKM di sekitar masjid.

"Ribuan orang beriktikaf di Masjid Raya Sumbar setiap malam. Kita menyediakan konsumsi untuk sahur yang kita ambil dari UMKM sekitar masjid," kata Ketua Umum Pengurus Masjid Raya Sumbar, Hansastri di Padang, Rabu.

Ia menyebut pada malam pertama pelaksanaan iktikaf terdata 1.200 orang masyarakat memanfaatkan fasilitas yang disediakan oleh masjid.

Jumlah itu terus bertambah hingga malam terakhir pelaksanaan iktikaf yang telah mencapai 2.000 orang lebih yang beribadah di Masjid Raya Sumbar.

Pada malam terakhir, sebagian masyarakat yang beriktikaf adalah perantau yang telah sampai di kampung halaman.

Menurutnya bagi masyarakat yang ingin melaksanakan iktikaf di sana diminta untuk mengisi daftar hadir secara daring atau online. Hal itu untuk menghitung secara kasar berapa kebutuhan konsumsi sahur yang harus disediakan.

"Kita harus memesan konsumsi sahur pada UMKM sekitar pada malam hari sebelum iktikaf karena itu kita minta agar jemaah mengisi konfirmasi secara daring," katanya.

Hansastri mengatakan pengurus masjid mengeluarkan sekitar Rp20 juta hingga Rp40 juta untuk menyediakan konsumsi bagi masyarakat yang iktikaf. Jumlah itu sebenarnya tidak sepadan dengan infak yang didapatkan setiap hari.

"Kalau menghitungnya secara matematis tentu tidak sesuai. Namun tujuan kita adalah untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat dalam beribadah dan sama-sama mendapatkan berkah,' katanya.

Sebelum pelaksanaan iktikaf, pengurus Masjid Raya Sumbar juga menyediakan takjil bagi masyarakat yang berbuka dan melaksanakan sholat magrib di masjid itu.

Hansastri mengatakan ada sekitar 200-250 takjil yang disediakan setiap hari bagi masyarakat.

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023