San Franscisco (ANTARA) - Produsen kendaraan listrik Amerika Serikat (AS) Tesla melaporkan total pendapatan sebesar 23,3 miliar dolar AS pada kuartal pertama (Q1) tahun fiskal 2023 yang naik 24 persen dibandingkan tahun sebelumnya, menurut perusahaan itu, Rabu (19/4).

Tesla membukukan laba bersih GAAP (generally accepted accounting principles) sebesar 2,51 miliar dolar AS yang diatribusikan kepada pemegang saham biasa (common stock) untuk kuartal yang berakhir 31 Maret atau turun 24 persen dari tahun sebelumnya.

Pada Q1 2023, Tesla mencatatkan rekor produksi kendaraan sebanyak 440.808 unit dan mengirimkan lebih dari 422.000 kendaraan. Pendapatan triwulanan otomotifnya mencapai hampir 19,9 miliar dolar AS, meningkat 18 persen secara tahunan (yoy).

Perusahaan itu melaporkan pembelanjaan modal sebesar 2 miliar dolar AS pada Q1 tersebut, naik 17 persen dari kuartal yang sama tahun lalu.

Tesla menurunkan harga empat kendaraan listriknya di AS, Eropa, dan China, yang menekan margin kotor otomotif produsen mobil itu yang biasanya kuat. Margin operasinya turun ke angka 11,4 persen dari 19,2 persen pada Q1 2022.

Kas dan setara kas pada Q1 2023 mencapai 22,4 miliar dolar AS, naik 24 persen (yoy).

"Sejak pabrik Shanghai berhasil beroperasi mendekati kapasitas penuhnya selama beberapa bulan, kami tidak memperkirakan peningkatan berarti dalam laju produksi mingguan. Kami meluncurkan penjualan di Thailand, pasar baru yang dipasok dari Shanghai. Giga Shanghai tetap menjadi pusat ekspor utama kami," kata Tesla.

Untuk tahun 2023, Tesla memperkirakan akan mencapai target tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) jangka panjang sebesar 50 persen dengan sekitar 1,8 juta mobil pada tahun tersebut.

Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023