Pada awal pembentukannya di tahun 1928, misi diperingatinya Hari Ibu lebih didedikasikan untuk mengenang semangat dan perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa,"
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Gumelar mengatakan peringatan Hari Ibu yang jatuh setiap 22 Desember bukanlah sekedar "Mother`s Day".

"Pada awal pembentukannya di tahun 1928, misi diperingatinya Hari Ibu lebih didedikasikan untuk mengenang semangat dan perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa," kata Linda Amalia Sari Gumelar usai acara Penghargaan bagi Tokoh Perempuan dan Media Inspirasi Perempuan dalam rangka memperingati Hari Ibu, di Jakarta, Sabtu.

Dia menambahkan, jika dilihat lebih jeli lagi pada sejarah masa silam, maka akan ditemukan fakta bahwa Peringatan Hari Ibu bukanlah sekedar Mother`s Day.

"Tujuan pembentukan di tahun 1928 juga mencerminkan semangat kaum perempuan dari berbagai latar belakang untuk bersatu dan bekerja bersama-sama dengan mitranya kaum laki-laki agar perempuan dapat hidup sebagai "agent of change" dan mitra strategis laki-laki di dalam berbagai bidang pembangunan.

Linda juga mengatakan, pemaknaan terhadap Peringatan Hari Ibu pun telah bercampur dengan pengaruh dari budaya barat.

Penggunaan kata IBU tampaknya telah membuat pemaknaan Hari Ibu terseret ke arah pemaknaan Mother`s Day, yang lebih ditujukan untuk memberi penghargaan terhadap kaum ibu yang memiliki peran sebagai pengurus keluarga.

"Padahal tujuannya tidak sekedar itu, peringatan Hari Ibu juga mengandung makna yang begitu besar dan luar biasa bagi kita semua, disinilah terbangun sebuah nilai dimana perempuan dan laki-laki mempunyai peran dan kedudukan yang sama dalam bidang-bidang pembangunan," katanya.

Pasalnya, kontribusi dan partisipasi kaum perempuan dalam merebut kemerdekaan bangsa Indonesia sangat besar, dan bukan sekedar isapan jempol belaka.

"Keberanian mereka dibuktikan dengan keterlibatan perempuan dalam merintis kemerdekaan, keinginan kuat tersebut diwujudkan dengan bergabungnya para perempuan pada salah satu organisasi perempuan yang punya kredibilitas tinggi waktu itu, organisasi perempuan yang didirikan pada tahun 1928 yaitu Kongres Wanita Indonesia (KOWANI)," katanya.

Dengan semangat yang tinggi dan pantang mundur, kata Linda, para perempuan pada masa itu menunjukkan potensi yang dimiliki untuk disumbangkan kepada negara, baik dalam bentuk pemikiran maupun terjun langsung secara fisik.

"Dari situlah kita memperingati Hari Ibu, peringatan yang juga untuk mengingatkan kita pada peran perempuan yang besar bagi bangsa," katanya.

(W004/A025)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2012