Urumqi, China (ANTARA) - Volume perdagangan luar negeri Daerah Otonom Uighur Xinjiang, China barat laut, melonjak 80,3 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 68,07 miliar yuan (1 yuan = Rp2.150) pada kuartal pertama (Q1) tahun ini.

Menurut Bea Cukai Urumqi, mitra dagang Xinjiang menjadi lebih beragam. Selama periode tersebut, perdagangan Xinjiang dengan lima negara Asia Tengah, yakni Kazakhstan, Kirgizstan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan, mencapai 53,18 miliar yuan, naik 84,5 persen (yoy).

Perdagangan Xinjiang dengan negara-negara di sepanjang Sabuk dan Jalur Sutra mencapai 61,88 miliar yuan, naik 77,4 persen (yoy), dan perdagangannya dengan para anggota Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) lainnya mencapai 2,83 miliar yuan, naik 16,6 persen. Sementara perdagangan daerah tersebut dengan Uni Eropa (UE) mencapai 1,85 miliar yuan, naik 54,4 persen.

He Guoqing, wakil direktur departemen perdagangan daerah itu, mengatakan bahwa sejak awal tahun ini, Xinjiang terus mendorong dimulainya kembali lalu lintas penumpang dan barang langsung di 11 pelabuhan jalan raya. Dalam tiga bulan pertama, total volume barang ekspor di pelabuhan-pelabuhan jalan raya tersebut mencapai 997.000 ton, naik 105,9 persen (yoy), dan volume barang impor di pelabuhan-pelabuhan darat itu mencapai 670.000 ton, naik 152,1 persen.

Berkat kelancaran operasi lalu lintas barang di pelabuhan, perdagangan perbatasan skala kecil Xinjiang mencapai 41,39 miliar yuan pada kuartal pertama, menyumbang 51 persen dari total perdagangan perbatasan skala kecil China.

Selama periode tersebut, perdagangan e-commerce lintas perbatasan Xinjiang tumbuh 2,4 kali. Dengan total nilai perdagangan mencapai 3,35 miliar yuan, sektor e-commerce lintas perbatasan menyumbang lebih dari sepersepuluh pertumbuhan perdagangan luar negeri Xinjiang secara keseluruhan, papar departemen perdagangan daerah tersebut, demikian Xinhua.


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2023