Bengkulu, (ANTARA News) - Terumbu karang di sepanjang pantai di Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu sampai sekarang menjadi incaran masyarakat untuk bahan bangunan utama bagi warga setempat, sehingga keberadaan terumbu karang di daerah itu terancam punah. Penggunaan terumbu karang tersebut sudah berjalan sejak lama oleh warga setempat, namun untuk mengubah kebiasaan itu memerlukan waktu, kata Bupati Kaur Warman Suwardi, Jumat (2/6). Menurut dia, pengambilan terumbu karang itu kini berlangsung di sepanjang pantai pesisir Kabupaten kaur, terutama oleh penduduk yang berada di sepanjang pantai tersebut. Setiap hari warga daerah itu secara rutin mengambil terumbu karang dengan menggunakan alat tradisional dengan sarana pengangkut perahu, setelah sampai di pantai baru mereka stok dan dijual ke pedagang pengumpul. Untuk mengatasi masalah tersebut, kini pihaknya tengah melakukan sosialisasi dan menyarankan warga untuk menggunakan bahan bangunan dengan bata merah yang diproduksi oleh industri warga setempat. Industri bata merah di sepanjang pantai Kaur mulai tahun lalu jumlahnya terus ditingkatkan, guna memenuhi permintaan bahan bangunan warga setempat, namun sebagian besar warga tetap masih aktif mengambil terumbu karang tersebut. Menurut survei Dinas Kelautan dan Perikanan setempat, pengambilan terumbu karang itu sudah mencapai puluhan meter ke tengah laut, karena di bagian pinggir pantai sudah habis dan rusak. Bupati mengaku saat ini sedang dilakukan upaya-upaya pencegahan agar pengambilan terumbu karang dihentikan, karena sebagian telah menyebabkan abrasi yang mengancam jalan provinsi dan jalan negara di daerah itu.(*)

Copyright © ANTARA 2006