Kairo (ANTARA) - Militer Sudan pada Rabu (19/4) mengatakan 177 tentara Mesir yang ditangkap pasukan paramiliter Pasukan Pendukung Cepat (RSF) telah dipulangkan ke negara asal mereka.

Media Mesir pada Rabu malam melaporkan bahwa tentara-tentara itu, yang berada di Sudan untuk latihan dan tertangkap oleh RSF di pangkalan militer Merowe, telah kembali ke Mesir.

Menanggapi laporan tersebut, juru bicara militer Mesir Gharib Abdel Hafez mengatakan bahwa pihaknya memantau dengan cermat situasi di Sudan dan terus berkoordinasi dengan otoritas Sudan guna memastikan keselamatan tentara Mesir.

"Berkat koordinasi pihak Sudan dan Mesir, hari ini (Rabu) 177 tentara angkatan udara Mesir, yang ditahan di Merowe saat terjadinya pemberontakan oleh RSF, telah dievakuasi ke Mesir dari Bandara Dongola (di utara Sudan) menggunakan empat pesawat pengangkut militer Mesir," kata tentara nasional Sudan di media sosial.

Pada Sabtu (15/4), RSF menyatakan bahwa satu batalion tentara nasional Mesir telah menyerah di pangkalan udara militer Merowe. Militer Mesir mengatakan mereka berkoordinasi dengan otoritas Sudan untuk memastikan keselamatan tentara mereka.

Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi mengungkapkan bahwa para tentara Mesir tersebut sebelumnya tiba di Sudan bukan untuk mendukung pihak mana pun, melainkan untuk menggelar latihan.

Sebelumnya pada Rabu, RSF mengatakan bahwa batalyon Mesir tersebut dipindahkan dari Merowe ke ibu kota Khartoum dan akan diserahkan kepada otoritas Mesir jika telah memungkinkan.

Kontak bersenjata antara tentara nasional Sudan dan RSF pecah pada Sabtu dengan pusat pertempuran berada di Khartoum. Pihak militer Sudan menuduh RSF memberontak dan melakukan serangan udara terhadap sejumlah pangkalan militer milik pemerintah.

Pada hari yang sama, panglima militer Sudan Abdel Fattah al-Burhan mengeluarkan surat keputusan untuk membubarkan RSF.

Kemudian pada Selasa (18/4), kedua pihak sepakat melakukan gencatan senjata selama 24 jam yang dimulai dari pukul 18.00 waktu setempat.

Hingga Rabu, Kementerian Kesehatan Sudan memperkirakan sekitar 270 orang tewas dan 2.600 orang lainnya terluka selama pertempuran berkecamuk.

Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: Fasilitas kesehatan di Sudan dijarah, digunakan untuk tujuan militer
Baca juga: Komisioner HAM PBB serukan penghentian pertempuran di Sudan

Penerjemah: Tegar Nurfitra
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023