Buenos Aires (ANTARA) - Mata uang peso Argentina merosot di pasar paralel yang banyak digunakan pada Kamis (20/4/2023), mencapai rekor terendah terhadap dolar AS karena kekhawatiran tentang ekonomi negara Amerika Latin itu meningkat, dengan inflasi 104 persen, cadangan berkurang dan kekeringan memukul ekspor.

Peso di pasar gelap, salah satu dari beberapa kurs tidak resmi yang berkembang karena kontrol modal yang ketat membatasi akses ke pasar valas resmi, melemah hampir 4,0 persen menjadi 438 per dolar AS, kira-kira dua kali lipat dari kurs resmi 218 peso.

Kurs blue-chip swap atau CCL (contado con liqui) berada di 433 peso per dolar dan MEP berada di 421,3 per dolar, kata para pedagang.

Argentina, pengekspor kedelai olahan terbesar dunia dan pemasok utama jagung, daging sapi, dan gandum, sedang berjuang untuk menjaga stabilitas ekonominya karena kekeringan bersejarah menghambat pendapatan mata uang asing, memicu harga lokal, dan menguras cadangan bank sentral.

Upaya pemerintah untuk memacu ekspor kedelai dengan nilai tukar preferensial bagi produsen telah gagal karena rendahnya cadangan biji minyak itu terkait dengan kekeringan dan kekhawatiran tentang depresiasi mata uang yang membuat petani menahan stok.

Itu semakin menekan cadangan bank sentral yang sudah lemah, memaksanya untuk menjual dolar.

"Pendapatan yang sedikit dari pertanian telah memaksa bank sentral (BCRA) untuk campur tangan seperti yang telah dilakukan sebelum peluncuran dolar 'kedelai'," kata konsultan lokal Portfolio Personal Inversiones dalam sebuah catatan.

"Stok (cadangan BCRA) sangat kecil sehingga tidak dapat menahan aliran negatif sebesar ini untuk beberapa hari lagi. Menurut perkiraan kami, cadangan bersih ditutup kemarin di 679 juta dolar AS, terendah sejak Maret 2022," tambahnya.

Argentina menuju pemilihan umum yang sulit pada Oktober, dengan koalisi berkuasa Peronis kiri-tengah di bawah tekanan pada pemungutan suara dan menghadapi prospek kekalahan, kian menambah ketidakpastian.



Baca juga: Argentina naikkan suku bunga 300 basis poin karena inflasi melonjak
Baca juga: BI intervensi cegah pelemahan rupiah berlanjut akibat anjloknya peso
Baca juga: Argentina kembali terapkan kebijakan kontrol modal, aset-aset jatuh

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023