Surabaya (ANTARA) - Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya Ustadz Hamri saat menjadi khotib di Tugu Pahlawan menyerukan perbedaan waktu shalat Idul Fitri yang kembali terjadi tahun ini hendaknya dapat semakin mempererat kerukunan umat beragama atau "Ukhuwah Islamiyah".

"Perbedaan adalah suatu hal yang biasa. Tidak perlu dijadikan alat untuk memecah belah umat. Supaya Ukhuwah Islamiyah ini semakin kokoh dan erat. Sehingga perbedaan apapun kita tetap menyatu," katanya saat dikonfirmasi usai menjadi khotib shalat Idul Fitri di lingkungan Monumen Tugu Pahlawan Surabaya, Jawa Timur, Jumat.

Pesan mempererat "Ukhuwah Islamiyah" di tengah perbedaan, saat disampaikan di lingkungan Monumen Tugu Pahlawan, yang dulu menjadi pusat pertempuran "Arek-arek Suroboyo" dalam mempertahankan kemerdekaan pada 10 November 1945, mengingatkan bahwa negara Republik Indonesia berdiri karena rakyatnya yang terdiri dari berbagai suku bangsa bersatu melawan penjajah.

"Di Indonesia juga sudah berkali-kali terjadi perbedaan untuk awal Ramadhan, Idul Fitri, dan kemungkinan juga Idul Adha. Muhammadiyah bersikap toleran atas perbedaan ini," ujarnya.

Baca juga: Ribuan warga shalat Idul Fitri di Kampus Muhammadiyah Mataram

Shalat Idul Fitri di lingkungan Monumen Tugu Pahlawan diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kecamatan Bubutan Surabaya.

Shalat Idul Fitri dipimpin oleh imam Ustadz H Mustakim, yang juga pengurus Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kecamatan Bubutan Surabaya.

Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kecamatan Bubutan Surabaya setiap tahun rutin menggelar shalat Idul Fitri maupun Idul Adha di kawasan bersejarah ini, kecuali di masa pandemi virus corona (COVID-19).

Berbeda dengan Muhammadiyah, pemerintah melalui Kementerian Agama menetapkan 1 Syawal 1444 Hijriah atau Idul Fitri tahun ini jatuh pada Sabtu, 22 April 2023, setelah diputuskan dalam sidang isbat di Jakarta, tadi malam.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyatakan berdasarkan hisab posisi hilal seluruh Indonesia sudah di atas ufuk namun tidak memenuhi kriteria baru yang telah disepakati oleh Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).

Sedangkan Muhammadiyah menetapkan Idul Fitri pada hari ini, Jumat, 21 April 2023, didasarkan pada kriteria wujudul hilal.

Baca juga: Din Syamsuddin harap silaturahim tetap terjaga meski beda pendapat
Baca juga: Din Syamsuddin: Idul Fitri tahun ini berikan makna bagi muslimat


Pewarta: Abdul Hakim/Hanif Nasrullah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023