Jakarta (ANTARA News) - Produsen pesawat terbang, Boeing, tengah berupaya melengkapi pesawatnya dengan koneksi WiFi, dan mereka perlu mengisi seluruh kursi pesawat dengan penumpang untuk menguji kemampuan perangkat itu.

Tapi, tidaklah mudah bagi Boeing menemukan banyak orang yang bersedia duduk diam di pesawat selama berjam-jam.

Lalu bagaimana solusinya? Sementara untuk mendeteksi titik-titik di mana sinyal WiFi diterima lemah di dalam pesawat, Boeing membutuhkan kondisi yang sebenarnya--kursi pesawat terisi semua oleh penumpang.

Insinyur Boeing tidak memiliki gagasan lain sebelumnya akhirnya ia membaca sebuah artikel dalam Journal of Food Science yang memuat daftar 15 sayuran dan buah-buahan yang bisa mentransmisikan listrik tanpa konduksi, menurut Phone Arena baru-baru ini.

Ide untuk menggantikan penumpang dengan kentang pun muncul. Tim peneliti Boeing kemudian membeli berkarung-karung kentang di pasar dan menghabiskan 20.000 euro.

Kentang bisa digunakan untuk itu karena kadar air dan kimia yang dikandungnya bisa menyerap serta memantulkan gelombang radio dengan cara yang sama seperti tubuh manusia.

Karung-karung yang berisi kentang kemudian diikatkan di kursi-kursi pesawat dan tim peneliti Boeing mengumpulkan data titik titik di mana sinyal diterima lemah di dalam pesawat.

Analisis statistik kemudian ditambahkan untuk menghasilkan sebuah metode unik untuk sinyal Internet fine tuning, yang memungkinkan pengguna laptop mendapatkan sinyal kuat ketika terhubung dengan Internet bahkan ketika pesawat dalam ketinggian 35.000 kaki.

Hasilnya telah memungkinkan Boeing untuk menawarkan koneksi WiFi dengan sinyal kuat pada tiga pesawat yang sekarang digunakan oleh maskapai-maskapai ternama: Boeing 777, Boeing 747-8, Boeing 787 Dreamliner.

Boeing menamai proyek itu dengan Synthetic Personnel Using Dialectic SUbstitution atau SPUDS.

(*)

Pewarta: Suryanto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012