Dengan adanya kebijakan penggunaan QRIS antarnegara dalam waktu dekat, maka akan memberikan kemudahan dalam bertransaksi.
Batam, Kepri (ANTARA) - Pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) siap menerapkan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) antarnegara ASEAN.

Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) adalah standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code menjadi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.

Seorang pelaku UMKM di Batam, Deby, Sabtu  mengatakan dengan adanya kebijakan penggunaan QRIS antarnegara dalam waktu dekat, maka akan memberikan kemudahan dalam bertransaksi.

"Insya Allah kami selaku UMKM siap terkait hal itu, soalnya itu mempermudah transaksi. Tapi selama ini tidak pernah ada kendala saat WNA membeli produk saya kalau lagi expo atau pameran, karena biasanya mereka pakai uang tunai, sudah menyiapkan uang rupiah juga," katanya.

Adapun produk UMKM yang ia produksi di antaranya keripik pisang, akar kepala, dan kue bawang. Dalam sehari, ia bisa memproduksi mencapai 100 kg keripik pisang, dan 140 biji akar kelapa.

Deby yang telah memulai usaha kecil tersebut sejak tahun 2020 dan menjadi pengguna QRIS pada tahun 2022, produk yang dihasilkannya telah memasukkan pasar retail, toko oleh-oleh hingga memiliki penjual ulang (reseller) yang cukup banyak di Kota Batam.

"Dulu waktu awal mula UMKM saya taruh di warung-warung dengan harga Rp2000, tapi akhirnya banyak yang suka dan saya ikut UKL, saya daftar di UKM dan ikut pelatihan. Terus saya ajukan ke indomaret, toko oleh-oleh dan yang lain. Kalau di marketplace saya rada kurang. Karena kalau misalnya dari Batam keluar kota itu kan kena pajak, jadi kita kendalanya di pajak itu," kata Deby.

Hal senada juga disampaikan pelaku UMKM lainnya, Ayu yang mengatakan dengan kehadiran QRIS antarnegara diharapkan dapat membangkitkan dan meningkatkan pendapatan pelaku UKM karena tidak perlu menukarkan uang rupiah saat berbelanja.

Ia telah menggunakan QRIS sejak tahun 2021 tersebut sangat menantikan kebijakan pembayaran digital antar negara.

"Ya sebenarnya bagus ada QRIS, dimana-mana sekarang hampir semua toko telah menyediakan itu. Bisa mempermudah kalau pakai QRIS, tidak perlu pakai uang tunai," kata Ayu.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepulauan Riau siap mendukung pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di wilayah perbatasan dalam menerapkan QRIS antarnegara ASEAN.

Kepala Tim Implementasi Kebijakan Sistem Pembayaran dan Pengawasan Sistem Pembayaran Pengelolaan Uang Rupiah Taufik Ariesta di Batam, Kamis mengatakan untuk saat ini penerapan QRIS antarnegara telah diterapkan di Thailand, dan sedang dalam masa pembahasan intensif dengan Singapura dan Malaysia.

Ia menambahkan penerapan QRIS antarnegara sangat memberikan keuntungan bagi pelaku UMKM, hal tersebut mengingat wisman yang berkunjung ke wilayah Kepri paling banyak merupakan warga negara Singapura dan Malaysia.

Baca juga: BI Kepri dukung penerapan QRIS antar negara ASEAN, untungkan UMKM

Baca juga: BI: Konektivitas pembayaran ASEAN-5 akan hubungkan UMKM kawasan

Baca juga: Presiden Jokowi dukung koneksi pembayaran di ASEAN diperluas ke global

Baca juga: BI: QR lintas batas dukung integrasi keuangan di kawasan ASEAN


Pewarta: Jessica Allifia Jaya Hidayat
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023